close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan bersiap melakukan pertemuan dengan Sekjen Gerindra, Sekjen PKS dan Sekjen PAN di Jakarta, Rabu (1/8)./ Antarafoto
icon caption
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan bersiap melakukan pertemuan dengan Sekjen Gerindra, Sekjen PKS dan Sekjen PAN di Jakarta, Rabu (1/8)./ Antarafoto
Politik
Kamis, 09 Agustus 2018 10:47

Demokrat tampik pernah minta kursi cawapres

Pembicaraan soal kursi cawapres Prabowo masih bersambung hingga hari ini.
swipe

Ramai cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Andi Arief soal label "jenderal kardus" menuai sejumlah respons. Menurut Wakil Ketua Umum Demokrat Syarif Hasan, pernyataan Andi lahir karena ia tak puas pada Prabowo.

“Yang penting apa yang disampaikan oleh Andi merupakan manifestasi pada ketidakpuasan,” ujarnya. Ia juga menyebutkan, tidak ada pembahasan terkait cuitan Andi, saat pertemuan dengan SBY dan petinggi partai yang digelar.

Partai Demokrat sendiri menegaskan, tak pernah meminta posisi calon wakil presiden (cawapres) pada Partai Gerindra. Kursi calon RI-2 itu menurutnya diserahkan penuh pada Prabowo untuk memutuskan. “Tentunya setelah diputuskan, harus disampaikan kepada Partai Demokrat,” ujarnya seusai pertemuan dengan SBY, Selasa (9/8) dini hari.

Sementara, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyebut, perbincangan yang berlangsung berjam-jam itu hanya membahas mengenai Pilpres, dan diskusi biasa antara ketua umum partai dan kadernya. Mengenai capres dan cawapres, imbuh Hinca, hal itu masih dalam perbincangan dan belum final.

“Kami terus akan memperbincangkannya dan akan kita lanjutkan hari ini,” tuturnya usai keluar dari rumah SBY.

Menurutnya, pasangan yang akan diusung nantinya akan tetap diputuskan secara bersama-sama. Namun ia kembali menegaskan, pihaknya tidak pernah menyodorkan salah satu kader untuk menempati kursi panas pendamping Prabowo.

Mengenai keinginan Prabowo mengirimkan surat untuk menjelaskan tudingan adanya politik transaksional, seperti dalam cuitan Andi Arief, Hinca mengaku tidak pernah menerima surat tersebut. Ia pun enggan mengomentari lebih lanjut celoteh Andi di Twitter.

“Sama sekali tidak ada surat Prabowo yang kami terima,” katanya.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan