Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, memastikan pihaknya tidak akan menuntut Anies Baswedan agar memilih sosok tertentu sebagai calon wakil presiden (cawapres). Menurutnya, partainya menyerahkan sepenuhnya penunjukan cawapres kepada calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
"Untuk cawapres, kami percayakan kepada Mas Anies selaku capres Partai Demokrat dan capres Koalisi Perubahan untuk menentukannya," kata Herzaky kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (24/3).
Herzaky menegaskan bahwa sikap partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait cawapres untuk Koalisi Perubahan sudah jelas, yakni keputusan ada di tangan Anies.
"Untuk sikap resmi Demokrat, untuk urusan wakil presiden Koalisi Perubahan, bagi kami sudah tuntas," ujarnya.
Di sisi lain, Herzaky mengatakan, Demokrat ingin agar Anies memilih Ketua Umum AHY adalah hal yang wajar. Sebagai kader, kata dia, menginginkan pucuk pimpinannya mendapat posisi terbaik dalam Pilpres 2024.
"Namanya kader, menginginkan pemimpin dan kader terbaiknya menjadi cawapres, sah-sah saja. Masak kita larang-larang," ujarnya.
Menurut Herzaky, keinginan Demokrat itu sama dengan partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan lainnya berharap kader terbaiknya bisa menjadi cawapres.
"Begitu pula yang bisa kita cermati hasil survei nasional dari berbagai lembaga. Jangankan aspirasi cawapres, di tiap parpol aspirasi capres pun bisa berbeda kalau melihat pemetaan dari berbagai survei," tutur dia.
Herzaky menegaskan bahwa Demokrat telah menandatangani piagam Koalisi Perubahan. Artinya, Demokrat tidak akan mengintervensi Anies dalam memilih pasangannya untuk Pilpres 2024.
"Dengan kata lain, kita tunggu saja seperti apa keputusan capres kita, Mas Anies Baswedan, untuk calon wakil presidennya. Jadi, tidak perlu sebenarnya bolak-balik ditanya lagi masalah cawapres ini ke kami," tuturnya.