Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, merespons dugaan adanya perang bintang di internal Polri. Menurut dia, perang bintang alias petinggi Polri sebenarnya tidak ada, namun Korps Bhayangkara rusak karena sistem di dalamnya.
"Perang bintang menurut saya tidak ada, cuma sistem ini rusak," kata Desmond di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/11).
Politikius Partai Gerindra itu lantas mengungkapkan pertemuan para mantan Kapolri dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, dua mantan Kapolri Tito Karnavian dan Idham Azis tidak ikut dalam pertemuan tersebut.
"Kalau kita baca, kenapa para Kapolri, para mantan Kapolri tidak ngajak dua mantan Kapolri lain? Berarti udah jelas dong, dua mantan Kapolri yang tidak ikut adalah sumber masalahnya," ucap Desmond tanpa menyebutkan nama.
Menurut Desmond, polemik yang terjadi di internal Polri dimulai dari kasus yang menyeret mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo. Menurut Desmond, Ferdy Sambo merupakan anggota Satgassus.
"Kalau kita telusuri Sambo, Sambo itu Satgassus. Siapa yang bikin Satgassus? Ya Tito, ya Idham," ungkap Desmond.
Diketahui, tujuh mantan Kapolri di antaranya Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar, Jenderal (Purn) Sutanto, Jenderal (Purn) Timur Pradopo, Jenderal (Purn) Roesmanhadi, Jenderal (Purn) Chairuddin Ismail, Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri, dan Jenderal (Purn) Badrodin Haiti menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (27/10). Mereka memberikan masukan untuk menuntaskan rentetan masalah yang dihadapi Korps Bhayangkara tersebut.
Da’i Bachtiar menuturkan, para mantan Kapolri ini memberikan dorongan spirit kepada Kapolri. Dia berharap, Kapolri tabah dan berpikir rasional dalam menghadapi situasi terkini.
"Perlu langkah konkret agar masyarakat merasakan apa yang dijalankan Polri," tuturnya.