close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11), untuk menghadiri acara pengundian nomor urut pasangan. Alinea.id/Farid
icon caption
Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11), untuk menghadiri acara pengundian nomor urut pasangan. Alinea.id/Farid
Politik
Selasa, 21 November 2023 12:46

Janggalnya sosok kapten dan komposisi timnas Anies-Muhaimin

Ke mana nama-nama purnawirawan TNI/Polri dan pengusaha yang sebelumnya mendeklarasikan mendukung Anies?
swipe

Meski paling awal dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) jadi yang paling belakangan meresmikan struktur tim kampanye nasional atau timnas. Beranggotakan hanya 16 personel, timnas AMIN baru dibentuk, Rabu (15/11) lalu, sekitar sepuluh hari setelah pembentukan TKN Prabowo Subianto-GIbran Rakabuming Raka. 

"Sebagaimana seperti tim sepak bola itu adalah line up-nya. Ketika sudah bertanding bola mengalir ke mana saja. Maka, ambil bola itu, tendang bola itu, oper bola itu, dan bisa macam-macam cara mengaturnya,” kata Anies saat deklarasi pembentukan timnas AMIN di Jakarta Pusat. 

Sosok eks Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Muhammad Syaugi Alaydrus ditetapkan sebagai kapten timnas AMIN. Sudirman Said, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditunjuk jadi salah satu co-kapten. Sudirman sebelumnya digadang-gadang bakal jadi kapten tim pemenangan. 

Sumber Alinea.id di internal tim pemenangan pasangan AMIN menceritakan bahwa semula Ketua Umum Nasdem Surya Paloh ingin agar kader Nasdem yang mengisi posisi kapten timnas. Demi harmoni internal, niat itu urung dijalankan. Walhasil, Syaugi dipilih sebagai kapten timnas AMIN.

"Persoalan sudah selesai dengan NasDem tidak maksa harus (kadernya) jadi kapten tim. Ini masih nunggu NasDem kirim nama-nama untuk penyusunan tim yang lebih lengkap," ucap sang sumber kepada Alinea.id, Jumat (17/11).

Penunjukan Syaugi sebagai kapten timnas memang terkesan ganjil. Pasalnya, Syaugi bukan perwira yang pernah memegang jabatan puncak di TNI. Ia juga dinilai tak punya pengaruh teritorial dan tak punya kekuatan "logisitik" yang memadai. 

Sebagai mantan Kepala Basarnas, nama Syaugi sempat melambung di media sekitar empat tahun lalu, tepatnya saat memimpin proses evakuasi pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang. Pada salah stu momen, Syaugi sempat menjadi perbincangan publik karena menangis saat menjelaskan proses evakuasi korban. 

Sebelum jadi Kepala Basarnas, Syaugi pernah menjabat Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) dan Dirjen Renhan Kemhan RI. Di luar militer, Syaugi dikenal dekat dengan Anies. Saat Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta, Syaugi ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT MRT Jakarta. 

Sumber Alinea.id menyebut Surya sebenarnya sempat mengusulkan nama dua kader NasDem sebagai calon kapten timnas, yakni Ahmad Ali atau Sahroni. Selain sebagai politikus, keduanya memiliki latar belakang sebagai pengusaha. 

"Ada Ahmad Ali dan Sahroni. Yang menguat Ahmad Ali. Hanya saja Mad Ali ini juga pengusaha yang berisiko jadi sasaran tembak kalau-kalau ada persoalan hukum yang terkait dia," kata sang sumber.

Dua lapis

Selain kapten timnasnya, jumlah personel yang diumumkan juga terkesan janggal jika dibandingkan dengan timnas pasangan lain di Pilpres 2024. Petinggi Tim Kampanye Nasional (TKN) Ganjar-Mahfud, misalnya, ditaksir mencapai puluhan orang. Saat diumumkan, TKN Prabowo-Gibran beranggotakan 272 personel. 

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menyebut ada dua lapis pemain di timnas AMIN. Susunan pemain yang dipimpin Syaugi hanya untuk etalase. Pemain-pemain kunci berada di lapis kedua yang langsung di bawah kendali Surya Paloh. 

"Kekuatan dan pengaruh tim pemenangan AMIN jangan dianalisa dari M. Syaugi. Itu mungkin sekedar kamuflase saja. Kekuatan riil tampaknya ada di layer ke-2 yang digerakkan langsung oleh SP. Yang nampak bisa sekedar umpan untuk ditembak pihak lawan atau kompetitor," kata Zaki kepada Alinea.id, Jumat(17/11).

Menurut Zaki, Surya merancang susunan tim pemenangan AMIN dengan hati-hati lantaran berhadapan dengan penguasa. Karena itu, tim dibagi dua. Nama-nama purnawirawan TNI dan Polri, seperti Sutiyoso, Fachrur Razi dan Gatot Nurmantyo mengisi lapis kedua. 

"Dari petinggi kepolisian, ada mantan Wakapolri Komjen Oegroseno. Saya menduga jenderal Gatot Nurmantyo juga ada di barisan itu. Hanya saja, mereka tidak dimunculkan ke permukaan. Total di tim pemenangan AMIN ada sekitar 400 purnawirawan TNI dan polisi yang ikut bergabung," kata Zaki.

Pemain berlatar belakang pengusaha, kata Zaki, juga diplot di lapis kedua. Tujuannya tak lain untuk menghindari "gebukan" dari penguasa. Zaki menyebut beberapa  pengusaha pendukung AMIN dilaporkan mendapat intimidasi dari penegak hukum, mulai dari dipersoalkan pajaknya hingga tuduhan terkait kasus-kasus hukum.
 
"Itu konteksnya mengapa nama-nama orang kuat jejaring bisnis SP tidak dimunculkan namanya. Kalau kita lihat historinya proses pengusungan Anies itu, jelas betul beberapa pengusaha yang memberi dukungan terbuka mengalami tekanan dan intimidasi. Jadi, mereka sulit untuk bermanuver. Dengan tim underground ini, manuver lebih bebas dan efektif melakukan penetrasi," kata Zaki.

Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim tidak membantah ada tim lain yang bekerja di balik layar untuk memenangkan pasangan AMIN. Namun, ia mengungkapkan semua personel timnas AMIN bakal diumumkan. "Nanti lihat aja tim lengkapnya. Tunggu saja, satu dua hari ini," kata dia. 


 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan