close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah) menerima rekomendasi Golkar sebagai pandamping Prabowo di Pilpres 2024. /Foto Twitter @airlangga_hrt
icon caption
Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah) menerima rekomendasi Golkar sebagai pandamping Prabowo di Pilpres 2024. /Foto Twitter @airlangga_hrt
Politik
Sabtu, 18 Januari 2025 12:26

Di balik skenario Jokowi "menguningkan" Gibran

Gibran diisukan bakal segera bergabung dengan Golkar via Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR).
swipe

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka diisukan bakal segera bergabung menjadi kader Golkar lewat Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), salah satu sayap partai Golkar. Rumor itu merebak setelah Gibran direncanakan hadir dalam puncak perayaan hari ulang tahun MKGR ke-65 di Jakarta, Sabtu (18/1) malam nanti. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji membuka peluang Gibran bergabung menjadi anggota MKGR. ”Jika menjadi anggota MKGR, hubungan Gibran dengan Partai Golkar akan semakin dekat,” ujarnya seperti dikutip dari Kompas. 

Sejak era Pilpres 2024, Gibran diisukan bakal bergabung dengan Golkar. Pasalnya, Golkar ialah salah satu parpol yang paling pertama meng-endorse Gibran sebagai pendamping Prabowo. Golkar bahkan disebut-sebut sudah pernah menyiapkan jaket kuning untuk Gibran.  

Di lain sisi, Golkar punya tradisi merekrut kader potensial lewat keanggotaan di sayap parpol. Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), misalnya, direkrut jadi kader setelah bergabung dengan Kosgoro, salah satu organisasi sayap Golkar. 

Analis politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak menilai peluang Gibran bergabung dengan Golkar  terbuka lebar. Apalagi, Gibran masuk via MKGR terlebih dulu. Saat ini, keluarga Jokowi juga butuh kendaraan politik untuk menghadapi manuver PDI-Perjuangan (PDI-P). 

"Posisi Jokowi dan Gibran saat ini, 'tidak ada rotan, maka akar pun jadi.' Perlu sandaran parpol sebagai proteksi politik. Saat ini, sinyal rekonsiliasi Mega-Prabowo makin jelas. Ujung-ujungnya sangat mungkin PDI-P masuk dalam pemerintahan," kata Zaki kepada Alinea.id, Jumat (17/1).

Elite-elite PDI-P dan Gerindra saat ini tengah merancang rencana mempertemukan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo. Jika terealisasi, pertemuan itu dispekulasikan akan berujung kerja sama politik antara PDI-P dan pemerintahan Prabowo. Bukan tidak mungkin PDI-P bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

"Jika sudah begitu, konstelasi politik bisa berubah. Jokowi tidak lagi menjadi faktor penting bagi Prabowo. Daya tawar politik Gibran makin lemah. Ini tampaknya yang sedang diantisipasi. Salah satu caranya dengan masuk Golkar untuk memperkuat bergaining position-nya," kata Zaki. 

Jokowi resmi dipecat dari keanggotaan PDI-P, Desember lalu. Tak lama berselang, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali aktif menggarap kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu. Publik menilai sedang ada pertarungan politik di antara Jokowi dan PDI-P. 

MKGR, kata Zaki, akan jadi pintu pertama yang dibuka untuk memasukan Jokowi ke Golkar. Setelah Gibran, bukan tidak mungkin Jokowi juga ikut bergabung dan diberikan posisi di jajaran pimpinan Golkar. Terlebih, Bahlil dirumorkan sukses jadi Ketum Golkar berkat manuver Jokowi di balik layar. 

"Jokowi akan ngetes bagaimana reaksi Golkar saat Gibran gabung. Belum tentu posisi Golkar tambah kuat. Belakangan, malah santer isu pergantian pucuk kepemimpinan Golkar, dalam hal ini Bahlil sebagai ketua umum, untuk memastikan Golkar loyal dan berada di bawah kendali politik Prabowo," kata Zaki. 

Analis politik dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Ahmad Chumaedy menilai masuknya Gibran ke Golkar bermakna strategis bagi partai berlambang pohon beringin itu. Golkar akan mendapatkan suntikan popularitas dari nama besar Jokowi dan akan lebih berpengaruh di kabinet karena afiliasi dengan keluarga mantan presiden. 

"Kehadiran Gibran di Golkar memperkuat posisinya di koalisi, terutama jika mereka berhasil menjadikan Golkar sebagai rumah politik bagi keluarga Jokowi. Strategi Jokowi dalam memajukan Gibran melalui Golkar ini bertujuan ingin diversifikasi dukungan politik. Dengan Gibran di Golkar, Jokowi lebih memperluas jejaring politik keluarganya ke partai besar lain," jelas Memed, sapaan akrab Chumaedy, kepada Alinea.id, Jumat (17/1).

Saat ini, hanya Jokowi dan Gibran yang belum berpartai setelah dipecat dari PDI-P. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, telah duduk di kursi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menantu Jokowi, Bobby Nasution--juga eks kader PDI-P-- direkrut Gerindra jelang Pilgub Sumatera Utara 2024. 

Memed sepakat rumor bergabungnya Gibran ke MKGR ada kaitannya dengan rencana pertemuan Mega dan Prabowo. Dengan memasukan Gibran ke Golkar, Jokowi ingin menunjukkan bahwa keluarganya masih kuat secara politik. Jika PDI-P berkongsi dengan Prabowo, Jokowi bisa menggunakan Golkar sebagai penyeimbang. 

"Jokowi tampaknya ingin mengamankan posisi keluarganya di panggung politik nasional. Memastikan keseimbangan kekuatan antarpartai besar agar agenda politiknya tetap berjalan meskipun tidak lagi menjabat. Memperkuat jejaring politik lintas partai sebagai modal menghadapi tantangan politik di masa depan, baik untuk keluarga maupun loyalisnya," kata Memed.

Namun, Memed berpendapat manuver Jokowi belum tentu berjalan mulus. Terlebih, Golkar merupakan parpol yang kental dengan faksionalitas politik. Meskipun didukung Bahlil, dinamika internal di parpol turut menentukan diterima atau tidaknya keluarga Jokowi sebagai bagian dari Golkar. 

"Gelagat Jokowi yang ingin ada di barisan (pimpinan) Golkar terlihat dari awal, tapi kader Golkar pasti mengantisipasi hal tersebut. Pragmatisme Jokowi dengan menempatkan Gibran ke Golkar akan dijawab oleh Golkar dengan memanfaatkan resource Gibran sebagai wapres," kata Memed.


.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan