close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politik saat pembukaan pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018). Pembekalan caleg dan konsolidasi Partai Demokrat se-Indonesia t
icon caption
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato politik saat pembukaan pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018). Pembekalan caleg dan konsolidasi Partai Demokrat se-Indonesia t
Politik
Selasa, 13 November 2018 20:25

Dianggap setengah hati, Agus: Demokrat tetap solid dukung Prabowo

Tudingan setengah hati tak benar, Partai Demokrat tetap solid mendukung Prabowo-Sandi
swipe

Partai Demokrat dianggap setengah hati dalam mendukung Prabowo-Sandi sebagai calon presiden dan wakil presiden dari nomor urut 02. Pasalnya, kader Partai Demokrat diperbolehkan mendukung kubu seberang atau calon lain dari nomor urut 1 yakni Jokowi-Maruf.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto, menampik tudingan tersebut. Menurutnya, tudingan tersebut tak benar, karena kader partai berlambang mercy itu mengaku tetap solid mendukung Prabowo-Sandi sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.

“Itu kan merupakan pilihan-pilihan dan semuanya ujung-ujungnya memperkuat pileg. Jadi, pada saat ini yang diperjuangkan oleh Demokrat dua-duanya harus sukses. Semuanya tentu akan dipertimbangkan,” kata Agus di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (13/11).

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri, menepis tudingan bahwa Demokrat setengah hati dalam mendukung Prabowo-Sandi. Ia memaklumi jika ada kader Demokrat di daerah yang mendukung pasanganJokowi-Maruf karena Pilpres kali ini bersamaan dengan Pileg, sehingga membuat partai politik cenderung ingin menyelamatkan suara parlemennya ketimbang pilpresnya.

“Intinya memang kita sudah mengerti karena kita ini sudah mengerti karena kita ini kebetulan kan pileg dan pilpres jadi satu. Memang ada domainnya masing-masing kalau pileg gimana kalau pilpres gimana, kita sedang atur masalah teknis di lapangannya,” kata Rachmawati.

Terpisah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabawo-Sandi, Fery Juliantono, menegaskan pernyataan SBY tak akan mempengaruhi kesolidan koalisinya. Menurut Fery, koalisi partai pendukung Prabowo-Sandi lebih solid ketimbang kubu Jokowi-Maruf Amin.

"Ini tak akan berpengaruh, yang lebih ruwet lagi kubunya Pak Jokowi, antara PKB sama PPP saling berebut suara NU. Terus PDIP, Golkar, Nasdem dan PSI lebih ruwet lagi,” kata Fery. 

“Kalau kita, lihat Pak Zulkifli Hasan beberapa kali bersama Pak Sandi, terus Pak Sohibul juga. Sebelah sana memang pernah Kiai Maruf bareng atau ditemani pimpinan PSI dan Nasdem, saya belum lihat tuh.”
 
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan yang dikeluhkan SBY menunjukkan adanya keretakan di tubuh tim Prabawo-Sandi. Kondisi ini pun bisa memancing partai lainnya untuk setengah hati mendukung Prabowo-Sandi.

“Dari awal Demokrat sudah kecewa karena anaknya (AHY) gak digaet. Keretakan juga bisa juga terjadi karena partai-partai koalisi Prabowo-Sandi ingin mengamankan nasibnya masing-masing. Nasib di Pileg lebih berarti bagi mereka, dan akhirnya pilpres menjadi hal yang Sunnah bagi partai pendukung Prabowo-Sandi,” ujar Ujang.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan