Calon presiden (capres) Prabowo Subianto beserta pasangannya Sandiaga Salahudin Uno telah menyelesaikan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berkas pendaftaran mereka sebagai capres-cawapres periode 2019-2024 telah lengkap dan diterima oleh KPU.
Prabowo-Sandi datang secara terpisah. Sandi datang terlebih dahulu ke gedung KPU di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Tak berselang lama, Prabowo datang menumpang mobil Lexus putihnya sambil melambaikan tangan dari atap mobilnya yang terbuka. Mereka datang pukul setengah dua siang, Jumat (10/8).
"Kita hari ini baru saja melaksanakan pendaftaran sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dirinya dan Sandi dicalonkan dan diusung oleh empat partai, yaitu PKS, PAN, Demokrat, dan Gerindra, serta didukung oleh Partai Berkarya, yang saat itu diwakili bekas istrinya Titiek Soeharto.
"Di sini ada putri dari presiden pertama kita, Rachmawati Soekarnoputri, kemudian ada putri dari presiden kedua kita, Titiek Soeharto. Ada dua putra presiden Indonesia yang ke enam, Mas Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Ini kehormatan besar bagi saya," jelas Prabowo.
Sementara wakilnya, Sandi mengatakan dirinya berterima kasih pada KPU. "Kami mohon doa restu, kami akan berjuang bersama rakyat untuk menghadirkan pembaruan pada sistem ekonomi," ucap Sandi.
"Di sini belum ada partai emak-emak ya?" tanya Sandi pada simpatisannya yang disambut gelak tawa.
"Kami ingin ada partai emak emak agar harga pangan terjangkau," ujar Wakil Gubernur Jakarta yang baru saja mengundurkan diri tersebut.
Lebih jauh, Prabowo berpesan pergantian pemerintahan ataupun pimpinan, baik bupati, walikota, gubernur, presiden harus berjalan damai. "Apa pun keputusan rakyat harus kita hormati. Masa depan, nasib bangsa, berada di pundak KPU. KPU harus menjaga keadilan dan kejujuran," pesan Prabowo.
Ia mengatakan masa depan dan nasib bangsa, berada di pundak KPU. KPU, kata Prabowo, harus menjaga keadilan dan kejujuran. "Pemilihan melalui kotak suara itu hak rakyat, jangan sekali-kali kita curangi hak rakyat," ujarnya.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut melanjutkan, apa pun keputusan rakyat, mereka akan hormati. Ia menyebut, ingin berkuasa atas izin rakyat Indonesia. "Kami ingin berkuasa agar bisa mengabdi, agar tidak ada yang lapar, agar tidak ada yang miskin," jelasnya.