Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menegaskan Gerindra saat ini masih berada di barisan kubu oposisi. Meskipun digadang-gadang bakal segera bergabung dengan koalisi parpol pendukung pemerintah, ia berharap, Gerindra tidak bakal goyah.
"Saat ini masih (oposisi). Saya sebagai anggota Dewan Pembina (Gerindra) itu juga sering mengatakan kita sebaiknya di luar sistem," ujar Rachmawati kepada wartawan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (12/8).
Kabar Gerindra bakal pindah gerbong berembus pascapertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi pada 13 Juli lalu. Kabar itu kian kencang setelah Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Mei lalu. Prabowo juga terlihat hadir dalam Kongres V PDI-P di Bali, pekan lalu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, partainya siap bergabung dengan koalisi parpol pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf jika konsep pembangunan yang ditawarkan Gerindra diterima pemerintah.
Konsep itu, menurut Dasco, sudah ada di tangan jajaran petinggi Dewan Pembina Gerindra. Asalkan konsepnya diterima, Dasco mengatakan, Gerindra tidak bakal mengotot meminta jatah menteri ke Jokowi. "Baru nanti (bicara) soal orang," ujar Dasco.
Diakui Rachmawati, Dewan Pembina Gerindra memang memiliki sejumlah konsep pembangunan yang bakal ditawarkan kepada pemerintah. Konsep-konsep itu diposisikan sebagai kritik dan saran kepada pemerintah. "Kita ini sebagai anititesis dari sistem ini," ujarnya.
Ketika ditanya soal kemungkinan Gerindra bakal bergabung ke kubu KIK, Rachmawati mengatakan, ia tak bisa berandai-andai sebelum ada keputusan resmi dari internal partai. "Karena ini bukan soal bagi-bagi kekuasaan dan jabatan," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, belum ada pembicaraan antara dia dan petinggi parpol KIK terkait wacana penambahan anggota KIK. Namun demikian, ia mengatakan, Gerindra bisa saja bergabung jika disepakati semua anggota koalisi.