Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin menyebut pemanggilan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan oleh Polda Metro Jaya sebagai drama penegakan hukum yang tidak wajar dan irasional.
Kemarin, Selasa (17/11), Anies memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya untuk dimintai klarifikasi terkait kerumunan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab.
“Pemanggilan Polda atas Anies bernuansa politik. Justru jadi bumerang bagi rezim,” ujar Din dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11).
Menurutnya, belum pernah terjadi Polda memanggil seorang gubernur yang merupakan mitra kerjanya hanya untuk klarifikasi. Kecuali, dalam rangka penyidikan kasus.
“Mengapa tidak Kapolda yang datang? Dan bukankah izin serta tanggung jawab atas kerumunan yang melanggar protokol kesehatan ada pada Polri?,” tutur Din.
Ia menilai, kejadian ini merupakan preseden buruk yang hanya akan memperburuk citra Polri yang overacting. Bahkan, kata dia, terkesan ada upaya mendiskriminasi dengan tidak melakukan hal yang sama atas gubernur lain yang wilayahnya juga terjadi kerumunan serupa.
“Tindakan ini akan menjadi bumerang bagi rezim, dan telah menuai simpati rakyat bagi Anies Baswedan sebagai pemimpin masa depan,” ucapnya.
Sebelumya, Anies Baswedan memberikan klarifikasi ke penyidik Polda Metro Jaya selama 9,5 jam terkait pelanggaran protokol kesehatan pernikahan anak Habib Rizieq Shihab dan Maulid Nabi. Ia mengaku dicecar 33 pertanyaan terkait kebutuhan penyidikan tanpa merincinya.
Polri memang bakal memanggil berbagai pihak, dari tingkat RT, Gubernur DKI, hingga Rizieq Shihab. Pemanggilan dilakukan dalam rangka penyelidikan pelanggaran Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2008 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Polri telah mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat karena dianggap tidak melaksanakan perintah penertiban pelanggar protokol kesehatan dengan membiarkan penyelenggaraan Maulid Nabi dan resepsi pernikahan anak Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat dan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/11). Kegiatan yang dihadiri puluhan ribu orang turut menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi.
Imam Besar Front Pembela Islam FPI ini memang telah mengumumkan sejumlah agenda setibanya di Tanah Air. Di antaranya akan menggelar Maulid Nabi di Markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, dan pernikahan anak keempatnya, Najwa Shihab, dengan tunangannya Irfan Alayidrus.