Tingkat dukungan kepada Prabowo Subianto mengalami penurunan tipis pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres). Ini terekam dalam survei Indikator Politik Indonesia periode 16-20 Oktober 2023.
Dalam memutus Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023, MK menambah norma baru dalam persyaratan sehingga seseorang di bawah 40 tahun dapat menjadi capres-cawapres jika pernah menjabat kepala daerah. Keputusan ini memungkinkan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Peneliti utama Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan, penurunan elektabilitas Prabowo tersebut terjadi kala Ketua Umum Partai Gerindra itu menggandeng Gibran sebagai cawapresnya. Pasangan ini sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (25/10).
"Suara Prabowo ketika bergandengan dengan Gibran agak turun menjadi 36,1%," ungkapnya dalam paparannya secara daring, Kamis (26/10). Sebelum berduet dengan Gibran, elektabilitas Prabowo menembus 37%.
Burhanuddin melanjutkan, penurunan suara juga dialami pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Duet ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dkk.
"Suara Ganjar ketika berpasangan dengan Pak Mahfud [dan] disodori lawan Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin, sebagian pendukung Ganjar 'lari' menjadi tidak tahu atau tidak jawab," tuturnya. Dukungan kepada Ganjar menjadi 33,7% dari 34,8%.
Sementara itu, dukungan kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) justru meningkat. Elektabilitas jagoan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini naik dari 22,3% menjadi 23,7%.
Burhanuddin mengungkapkan, penurunan dukungan kepada Prabowo terjadi di Banten karena beralih kepada Anies-Cak Imin. Namun, tidak ada perubahan signifikan di daerah lain.
"Kalau tidak salah, [dalam] simulai perseorangan, Prabowo unggul. Di simulasi berpasangan, Anies unggul. Di sini ada indikator pemilih Pak Prabowo di Banten ada sikap yang kurang positif dalam menilai pasangan Prabowo-Gibran," urainya.
Survei ini melibatkan 2.567 responden yang telah memiliki hak pilih. Mereka ditentukan berdasarkan metode multistage random sampling dan diwawancarai secara tatap muka. Toleransi kesalahan (margin of error) penelitian tersebut sekitar 1,97% dengan tingkat kepercayaan 95%.