Juru bicara (jubir) tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin, Farhat Abbas, meminta maaf atas pernyataannya di media sosial. Farhat menuai kontroversi setelah menulis di akun Instagramnya, "Pilih Jokowi?! Masuk Surgawi ! Pilih Mereka ? Masuk Neraka !"
Dalam akun Instagram @farhatabbastv226, pengacara kontroversial itu mengaku ditegur oleh Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding. Farhat yang mendaku sebagai "jubir Indonesia" di media sosialnya, dinilai melakukan perisakan atau perundungan (bully) dalam pernyataannya tersebut.
“Saya ditegur Sekjen PKB Pak Abdul Kadir Karding, agar tidak menggunakan kalimat-kalimat yang membully atau menghina calon presiden. Saya minta maaf dan atas pantun yang membuat sebagian orang gagal paham,” kata Farhat dalam akun Instagramnya.
Abdul Kadir Karding mengatakan dirinya memberikan teguran kepada Farhat Abbas atas pernyataannya tersebut. Selain itu dia juga menegaskan, Farhat yang juga Caleg PKB, bukanlah juru bicara TKN Jokowi-Maruf. Meskipun Farhat telah mengikuti pelatihan dan pembekalan jubir TKN untuk memenangkan Jokowi-Maruf pada Agustus lalu.
"Kalau Farhat itu mengatasnamakan jubir Indonesia, jubirnya siapa? Bukan jubir TKN, bukan TKN. Mungkin karena dia fanatik sama Pak Jokowi," kata Karding di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).
Teguran tersebut disampaikan pada Farhat, karena khawatir dianggap sebagai pernyataan resmi TKN. Padahal kata Karding, pernyataan tersebut merupakan pernyataan pribadi Farhat.
Karding pun meminta Farhat tidak membuat pernyataan yang multitafsir dan dianggap merisak kelompok lain.
"Ya saya bilang begini, jangan membuat statement yang bisa ditafsiri orang maupun dipahami orang itu menghina, membully kelompok lain, Itu tidak baik," sebutnya.
Terlebih pernyataan tersebut tidak cuma dapat merugikan Farhat secara pribadi, tapi juga merugikan partai dan Jokowi-Maruf. Karding memperkirakan, sikap Farhat itu disebabkan selama ini banyak orang yang menghina Jokowi, mulai dari isu PKI, hingga keturunan China. Pernyataan Farhat, dinilai Karding sebagai imbauan agar masyarakat tak menghina Jokowi.
Namun Karding menyarankan agar menanyakan langsung pada Farhat, maksud pernyataannya tersebut.