close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Politisi-politisi senior Partai Demokrat (PD) yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) Ishak Yusuf (paling kiri), Anton Rifai (kedua kiri), Ahmad Mubarok (ketiga kiri), Max Sopacua (ketiga kanan), Joko Semban (kedua kanan),
icon caption
Politisi-politisi senior Partai Demokrat (PD) yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) Ishak Yusuf (paling kiri), Anton Rifai (kedua kiri), Ahmad Mubarok (ketiga kiri), Max Sopacua (ketiga kanan), Joko Semban (kedua kanan),
Politik
Minggu, 16 Juni 2019 20:50

Dituding bakal usung Sandiaga dan Gatot, Max Sopacua bungkam

Max merupakan salah satu politikus senior Partai Demokrat yang menggulirkan isu kongres luar biasa (KLB).
swipe

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua enggan mengomentari pernyataan Andi Arief yang menduga 'ada udang di balik batu' dalam bergulirnya wacana kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat. Max berkilah masih mengumpulkan pendapat dari internal partai sebelum memastikan mungkin atau tidaknya KLB digelar. 

"Kami belum mau berbicara dulu (soal tudingan Andi Arief). Kami mau lihat dulu, apa isi berbagai tanggapan dan pendapat,” ujar Max saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Minggu (16/6). 

Sebelumnya, Andi Arief menyebut isu kongres luar biasa (KLB) digulirkan sejumlah politikus senior sebagai upaya membuka jalan bagi pengusaha muda Sandiaga Uno dan eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk menduduki kursi ketua umum partai berlambang mercy itu. 

Tudingan itu diutarakan Andi dalam sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, @AndiArief, Minggu (16/6). Dalam cuitannya itu, Andi menanggapi digulirkannya wacana kongres luar biasa (KLB) oleh sejumlah politikus senior Partai Demokrat. 

“Kami sudah tahu kalau Mubarok, Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo dll. Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang yang bodoh yang bisa dibohongi," ujar Andi.

Max merupakan salah satu politikus senior Partai Demokrat yang menginisiasi Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD). Menurut Max, GMPPD lahir sebagai respons menanggapi kondisi internal Partai Demokrat sesudah Pemilu 2019 yang hanya memperoleh suara sebesar 7,77%. 

Max mengatakan, ia dan rekan-rekannya beritikad baik untuk menyelamatkan PD meskipun suasana duka masih menggelayuti Partai Demokrat karena wafatnya Ani Yudhoyono. 

"Ya kita semua juga berduka kok (atas meninggalnya Ani Yudhoyono). Beradu pendapat itu sudah diajak sejak dulu. Jadi, kita menunggu. Target kami masyarakat harus berpihak kepada Demokrat lagi," kata Max. 
 
GMPPD dideklarasikan di salah satu restoran di Jakarta, beberapa hari lalu. Selain Max, GMPPD disokong oleh pendiri Demokrat Ahmad Mubarok dan tokoh senior lainnya seperti Ahmad Jaya dan Ishak.

Dalam deklarasi itu, isu KLB mengemuka. Ketika itu, Max mengatakan Demokrat perlu mendongkrak perolehan suara di pemilu selanjutnya dan mulai memikirkan untuk mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. 

"Kalau KLB kita tidak susah-susah. Pak SBY tinggal minta AHY melanjutkan memimpin partai ini. Tidak ada masalah,” kata Max. 

Terpisah, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin berharap para kader Demokrat untuk tidak membuat kegaduhan di ruang publik. Ia pun meminta seluruh kader partai berhenti menggulirkan isu KLB. 

img
Robertus Rony Setiawan
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan