Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat merespons sinis usulan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh soal duet pemersatu bangsa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Djarot, yang mempersatukan bangsa bukanlah orang per orang.
"Yang mempersatukan bangsa kita itu bukan orang per orang loh. Yang mempersatukan bangsa kita itu ideologi ya. Ideologi Pancasila itulah yang mempersatukan bangsa kita, nilai-nilai dalam ideologi itu lah yang mempersatukan bangsa kita," ujar Djarot usai mengikusi agenda 'Politik Cerdas Berintegritas' Terpadu di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta, Senin (27/6).
Djarot menegaskan, keutuhan suatu bangsa ini tidak bergantung pada perorangan. Oleh karena itu, ia meminta pemersatu bangsa tidak dipersempit hanya sebatas figur. Untuk bangsa Indonesia, kata Djarot, justru idelogi Pancasila yang bisa menyatukan bangsa.
"Persoalannya sekarang ini tidak bisa hanya tergantung kepada orang per orang tapi bagaimana pemahaman orang per orang itu apa dia punya pemahaman ideologi yang kuat. Ukurannya itu! Jadi bukan karena orang, tapi karena Pancasilanya dong. Yang bisa mempersatukan Indonesia itu ideologi Pancasila," tegas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Surya Paloh sebelumnya mengakui dirinya mengusulkan skema duet capres-cawapres ke Jokowi. Paloh ingin pemimpin bangsa ke depan bisa menghilangkan polarisasi.
Hal itu kembali dipertegas oleh Waketum Partai NasDem Ahmad Ali. Menurutnya, skema duet pemersatu Pilpres 2024 dimunculkan Surya Paloh saat berdiskusi dengan Presiden Jokowi. Ahmad Ali mengungkapkan duet pemersatu yang dimaksud ialah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Artinya, pikiran Pak Surya bahwa hari ini ada figur yang menonjol, yang kita kira, kalau kita mau objektif menilainya bahwa ada Anies dan ada Ganjar," kata Ali kepada wartawan, Jumat (24/6).