Pemerintah diminta menutup pintu masuk bagi Tenaga Pekerja Asing (TKA). Upaya tersebut didesak guna mencegah kasus virus Omicron semakin bertambah, mengingat sudah ada kasus terdeteksi di wilayah Wisma Atlet, Jakarta Pusat.
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Saleh Partaonan Daulay meminta, pemerintah bersungguh-sungguh menjaga pintu-pintu masuk ke Indonesia.
“Nah, varian ini sekarangkan sudah ada di Indonesia. Sudah sepatutnya kewaspadaan ditingkatkan. Terutama pintu masuk ke Indonesia, khususnya bandara-bandara internasional,” ucap Saleh melalui siaran pers, Sabtu (18/12).
Mengingat bahaya dan agresivitas virus ini, katanya, sejak awal banyak pihak yang mewanti-wanti agar mewaspadai varian Omicron. Ia berpendapat, semua pihak harus berhati-hati, terutama kepada TKA yang berniat masuk ke Indonesia.
“Secara khusus Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang terdeteksi varian Omicron harus dikarantina dan diisolasi secara ketat. Harus dipastikan TKA itu tidak menyebarkan virus tersebut ke warga lainnya," ucap Saleh.
Saleh mendesak, pemerintah menghentikan sementara izin masuk TKA ke Indonesia karena pihaknya khawatir adanya perkembangan penyebaran varian Omicron. Maka dari itu jika diizinkan pemerintah untuk pemerintah menghentikan sementara izin masuk TKA ke Indonesia.
“Paling tidak, selama masa berkembangnya Omicron ini, TKA betul-betul dilarang masuk. Kalaupun ada yang harus masuk, itu adalah tenaga expert yang keahliannya tidak bisa digantikan pekerja lokal,” katanya.
Dia pun mengkritisi, persoalan pemerintah yang tetap mengizinkan TKA asal China masuk ke Indonesia di tengah situasi penyebaran virus. Dia merasa jika pemerintah masih menerapkan TKA masuk ke Indonesia untuk penerapan protokol kesehatan akan terasa sia-sia.
“Saya heran. Di tengah situasi penyebaran virus seperti ini, TKA asal China masih banyak yang masuk ke Indonesia. Untuk apa kita diminta menerapkan prokes (protokol kesehatan) secara ketat, sementara TKA lalu lalang masuk ke Indonesia. Bukankah TKA itu potensial membawa masuk virus Covid ke Indonesia?” ungkapnya.
Dia berpesan, pemerintah agar menyiapkan penanganannya yang tepat karena tentu lebih baik mengantisipasi daripada mengobati.