Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden dari nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengaku telah mengahabiskan dana sebesar Rp34,5 miliar sejak dimulainya masa kampanye Pilpres pada 23 September 2018.
Bendahara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Thomas Djiwandono, mengatakan dana sebesar Rp34,5 miliar yang telah digelontorkan sejauh ini digunakan untuk bahan kampanye, pertemuan terbatas, tatap muka dan iklan media.
“Total pengeluarannya itu sudah termasuk anggaran untuk kegiatan lain-lain sebesar Rp21 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk kampanye termasuk penguatan posko-posko dan kegiatan relawan. Jadi, total pengeluarannya sebesar Rp34.475.612.330,” kata Thomas di Jakarta pada Rabu (28/11).
Thomas menjelaskan, selama dua bulan terakhir atau Oktober dan November 2018, dana yang terkumpul oleh pihaknya sudah mencapai Rp 41,9 miliar. Dana tersebut bersumber dari sumbangan internal dan eksternal.
“Saat ini jumlah penerimaan dana kampanye Prabawo-Sandi di posisi Rp 41,9 miliar. Rinciannya, paling besar penyumbangnya tetap Pak Sandi yaitu di angka Rp 28,5 miliar. Berikutnya adalah dari Pak Prabowo. Ini bisa dibagi dua, bentuk uang dan bentuk jasa,” kata Thomas.
Menanggapi hal ini, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, mengatakan ingin menekan dana kampanye agar yang dikeluarkan jumlahnya tidak terlalu besar. Karena itu, Sandiaga terus mencari-cari alternatif dalam menjalankan kegiatan kampanyenya.
"Saya dan Pak Prabowo selama satu bulan terakhir ini telah menemukan beberapa inovasi berkampenye, sehingga kami bisa menekan biaya kampanye seminim mungkin,” kata Sandiaga Uno.
Salah satunya, lanjut Sandi, mengganti panggung kampanye dengan kardus yang dijadikan untuk bahan kampanye. Dengan bnegitu, pihaknya kini tak memerlukan panggung untuk berkampanye. Juga dalam berkegiatan di masyarakat pihaknya mengandalkan partisipasi dari antusiasme masyarakat itu sendiri.
Lebih lanjut, kata Sandi, pihaknya akan segara melaporkan dana kampanye yang telah diperoleh ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini sebagai bentuk dari komitmennya untuk memberikan transparansi kepada publik.
“Ini adalah komitmen kita dan transparansi adalah salah satu pilar terpenting dari Prabowo-Sandi, tadi sudah dijelaskan jumlah dana masuk dan dana keluar secara terperinci sesuai peraturan KPU dan tentang pelaporan dari KPU,” kata Sandiaga.