close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. / Facebook
icon caption
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. / Facebook
Politik
Kamis, 10 Januari 2019 19:33

Dukungan Anies dan Ridwan Kamil dengan simbol acungan jari

Dua gubernur Anies Baswedan dan Ridwan Kamil tengah menjadi perbincangan lantaran mengacungkan jari sebagai simbol dukungan Capres-Cawapres.
swipe

Dua kepala daerah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil tengah menjadi perbincangan lantaran mengacungkan jari sebagai simbol dukungan Capres-Cawapres.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tengah memproses aksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diduga telah melanggar Undang-Undang Pemilu. Bahkan, jika terbukti, Anies bisa dipidana penjara maksimum tiga tahun.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said menilai hal itu adalah salah satu bentuk yang menarik untuk diperbincangkan. Sebab, ia menilai hal tersebut merupakan potret dari ketidakadilan hukum.

"Soal pak Anies, ini salah satu pertunjukan dari ketidakadilan. Sekarang, saya tanya kalau acungkan jarinya itu lebih condong ke yang lain, digitukan apa enggak? Akan buru-buru diperiksa apa enggak?" tanyanya usai melakukan kunjungan di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kawasan Megakuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu berharap jika Bawaslu dapat berlaku netral. Pasalnya, menurut Sudirman banyak kasus kepala daerah yang lebih jelas melakukan kampanye.

"Karena banyak sekali kepala daerah yang melakukan itu enggak diapa-apakan. Jadi ini sebenarnya sih wujud dari ketidakadilan itu, masyarakat melihat itu. Kalau kami sih berpesan penyelenggara betul-betul netral lah," jelasnya.

Lebih lanjut, Sudirman merasa pemeriksaan Anies terkesan didorong oleh pihak tertentu. Karenanya, ia menyesalkan jika Anies benar-benar terjerat pasal pelanggaran UU Pemilu.

"Ya saya tak tahu, tapi nyatanya kan pak Anies, saya saat itu ada dibelakangnya dan tak ada melakukan kampanye," ungkapnya.

Malah dia menilai, aksi mengacungkan dua jari yang dilakukan Anies saat Konferensi Partai Gerindra beberapa waktu lalu adalah bentuk salam The Jakmania, yang waktu itu tengah merayakan kemenangan.

"Itu kan (salam dua jari) katanya Jakmania itu. Saya ada di belakang beliau saat berbicara, dan tak ada itu kampenye, beliau hanya menceritakan bagaimana dulu proses DKI, dan menceritakan ini itu. Dan mengatakan bahwa Insha Allah yang di Jakarta berulang di nasional," pungkasnya.

Setali tiga uang, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil memberikan penjelasan terkait pose "1 Jari" yang diartikan sebagai bentuk dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Penjelasan tersebut dia utarakan dalam unggahan akun instagram miliknya @ridwankamil, terkait dengan beredarnya video dirinya yang mengacungkan 1 jari saat bersama petinggi PKB (Hanif Dhakiri dan Muhaimin Iskandar) di media sosial beberapa waktu.

"Saya melakukan aktivitas terkait kampanye/politik Pilpres 2019 dan lain-lain itu di akhir pekan sesuai aturan atau ambil cuti jika terpaksa di hari kerja," tulisnya.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan