Presiden Joko Widodo dijadwalkan melakukan pertemuan dengan enam ketua umum partai politik anggota koalisinya di Istana Bogor malam ini, Senin (23/7).
"Mestinya pertemuan ini dilakukan sebelum 15 Juli. Namun, karena mencari waktu yang cocok untuk semua maka baru hari ini mulai jam 19.00 dapat dilaksanakan," kata Ketua Umum PPP M Romahurmuziy di Jakarta, Senin (23/7).
Menurut Rommy, sapaan akrabnya, akan hadir Ketua Umum PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, dan Hanura.
"Adapun soal agenda, tentu akan disampaikan nanti setelah pertemuan usai. Yang pasti, malam ini acaranya adalah makan malam dengan menu 'rendang koalisi'," kata Rommy.
Elektabilitas Jokowi
Sementara itu, survei Media Nasional (Median) menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden (capres) petahana Joko Widodo sebesar 35,7%, atau masih di bawah 50% dan ada kecenderungan menurun.
"Elektabilitas Jokowi dalam survei ini sebesar 35,7%. Namun, ada kecenderungan mengalami penurunan," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun.
Dia menilai penurunan itu karena kondisi masyarakat yang meragukan kemampuan presiden mengatasi masalah nasional khususnya bidang ekonomi.
Hal itu menurut dia tercermin dalam survei Median yang menunjukkan bahwa 42,36% responden menilai Jokowi tidak mampu membenahi dan memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia.
Sementara itu, sebanyak 41,69% responden menilai Jokowi mampu membenahi dan memperbaiki kondisi ekonomi di Indonesia, serta 15,94% tidak menjawab.
Di urutan kedua adalah Prabowo Subianto dengan elektabilitas 22,6%, Gatot Nurmantyo (6,8%), Anies Baswedan (5,2%), Muhaimin Iskandar (4,7%), dan Agus Harimurti Yudhoyono (2%).
Dalam survei itu juga menunjukkan bahwa keinginan publik mempertahankan petahana belum membaik, itu tercermin 47,9% responden menginginkan presiden digantikan tokoh lain. Sebanyak 44,1% responden menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden.
Survei Median juga memperlihatkan tren keinginan mengganti Jokowi makin besar, pada bulan April 2018, responden yang menginginkan Jokowi memimpin kembali sebesar 45,2%, lalu yang menginginkan diganti tokoh lain sebesar 46,4% dan tidak menjawab 8,4%.
Pada survei Median Juli 2018, publik yang menginginkan Jokowi memimpin kembali angkanya menurun, yaitu menjadi 44,1%, dan yang menginginkan diganti tokoh lain meningkat menjadi 47,9%, dan yang tidak menjawab sebesar 8%.
Sumber: Antara