Setelah sempat menyangkal, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menduga ambulans yang berisi batu itu bentuk fitnah untuk Gerindra.
Menurut dia, keberadaan ambulans milik DPC Partai Gerindra Tasikmalaya yang berisikan batu, merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadap partainya. Berdasarkan keterangan saksi partainya, kata Fadli, ambulans datang ke Jakarta murni untuk tujuan kemanusiaan.
"Tujuannya pasti mau memberikan pembunuhan karakter pada Gerindra, kami melihat framing seperti itu, ada niat jahat," kata Fadli usai menerima perwakilan Seknas Prabowo-Sandi, di ruang kerja Fadli, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/5).
Fadli menjelaskan, dirinya mendapatkan keterangan dari Seknas Prabowo-Sandi bahwa tanggal 21-22 Mei lalu, ada tiga ambulans datang yang berasal dari DPC Partai Gerindra Purwakarta, Karawang, dan Tasikmalaya ke Seknas.
Menurut dia, kedatangan ketiga ambulans itu diminta oleh masing-masing DPC untuk membantu apabila ada korban dalam aksi 21-22 Mei, sehingga tujuannya murni kemanusiaan bukan bertujuan membuat kerusuhan.
"Ini adalah program ambulans gratis yang sudah berjalan 10 tahun. Mereka ke sini atas inisiatif mereka, kirim ambulans karena diduga diperlukan kalau terjadi korban," ujarnya.
Dia menceritakan ambulans tersebut saat tiba di Seknas Prabowo-Sandi, langsung dicek oleh Koordinator Relawan Seknas bernama Endah Farida, dan tidak ditemukan batu.
Menurut Fadli, ambulans dari Tasikmalaya kebetulan tertinggal iring-iringan ketika menuju tempat lokasi aksi lalu dihentikan aparat keamanan dan diperlakukan tidak bersahabat padahal mereka adalah tim medis.
"Berdasarkan keterangan, ambulans hentikan dan mereka harus keluar lalu kami mendengar cerita tiba-tiba ada batu dalam ambulans tersebut," katanya.
Koordinator Relawan Seknas Prabowo-Sandi, Endah Farida menjelaskan pihaknya Seknas kedatangan tiga ambulans tersebut pada tanggal 22 Mei dini hari dengan membawa surat tugas.
Endah menjelaskan, dirinya mengecek langsung ketiga ambulan tersebut misalnya alat kesehatan, obat-obatan yang ternyata masih sedikit sehingga ditambahkan Seknas.
"Saya cek satu persatu, tidak ada batu dalam ambulans tersebut," ujarnya. (Ant).