Gaya kepemimpinan pengaruhi kemajuan daerah

Gaya kepemimpinan merupakan salah satu unsur fundamental dari pemerintah daerah. Keberhasilan pemerintah daerah mencapai tujuan antara lain, ditentukan gaya kepemimpinan.

Banyak daerah yang kemajuannya kurang maksimal, karena kurang mampu beradaptasi pada situasi-situasi yang terus berubah dan dituntut untuk dapat efektif dan elegan pada perubahan tersebut, tetapi tetap merakyat. 

Salah satu caranya dengan sering berinteraksi dengan rakyat agar mengetahui aspirasi dan yang menjadi keluhan mereka, kemudian mengadaptasikan pada kebijakan. Gaya kepemimpinan seperti itu sangat dibutuhkan masyarakat Sulawesi Utara. 

Salah satu kepala daerah di Sulawesi Utara yang memiliki gaya kepemimpinan efektif, elegan tetapi tetap merakyat adalah Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambuan. Kedekatan Vonnie dengan masyarakat dapat terlihat dari seringnya Vonnie secara langsung mendatangi masyarakat. 

Bahkan Vonnie tak segan berbaur dengan masyarakat sampai kalangan bawah. Blusukan ala Vonnie tersebut sudah menjadi warna rutin dari wanita yang juga sangat dekat dengan kaum milenial hingga lansia ini.

Tentunya gaya kepemimpinan seperti itu bermanfaat untuk dapat mengembangkan daerah. Kepala daerah dapat langsung mengetahui situasi sesungguhnya yang dialami masyarakat, tanpa khawatir mendapatkan informasi yang salah. Melalui gaya kepemimpinan elegan, kebijakan yang diambil menjadi lebih efektif dan tentunya menjadi lebih merakyat.

Gaya kepemimpinan tersebut tentunya dapat mempercepat berbagai target dan rencana pemerintah daerah, khususnya pada pembangunan Sulawesi Utara. Itulah sebabnya Gubernur Sulawesi Utara saat ini, Olly Dondokambey juga dikenal sebagai sosok yang merakyat dan elegan. 

Bupati Minahasa Utara Vonnie Anneke Panambuan, mengatakan, pengaruh kepemimpinan dalam pembangunan daerah adalah hal vital, namun hal lain yang cukup vital adalah menggiring tanpa paksaan. Oleh karena itu, diperlukan gaya kepemimpinan elegan. 

Elegan bisa diartikan membuat orang lain mengikuti kemauan dengan sukarela tanpa terbebani rasa takut ataupun terpaksa. Dengan demikian tujuan akan lebih cepat terwujud.

“Pemimpin elegan yang mampu melihat sudut pandang prospektif. Memberi kontribusi pada setiap persoalan, menggerakkan mobilitas dan mencapai tujuan bersama, yakni menyejahterakan rakyat. Itulah yang harus dilakukan untuk membangun Sulut di kondisi seperti saat ini,” ujar Vonnie.

Gaya kepemimpinan seperti itu telah dilakukan Vonnie sejak awal memimpin Kabupaten Minahasa Utara. Dalam setiap arahannya, Vonnie selalu mengajak ASN untuk lebih giat dan disiplin dalam kerja, serta lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat.

Pada 2016 angka kemiskinan di Minahasa Utara masih sekitar 7,90%. Kemudian, pada 2017 turun menjadi 7,46%, dan 2018 turun lagi menjadi 6,99%. Setahun kemudian turun ke angka 6,75%. Bila dibandingkan dengan angka kemiskinan di Sulawesi Utara yang sebesar 7,51% per September 2019, maka Minahasa Utara berada di bawah rata-rata.