Para aktivis 98 dijadwalkan akan menggelar rapat umum yang dihadiri Ganjar Pranowo, Selasa siang ini di Gedung Juang, Menteng, Jakarta Pusat. Dengan membawa bendera Gerak 98, para aktifis ini akan menggelar deklarasi dukungan terhadap Ganjar sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024 ini.
Gerak 98 merupakan sebuah kumpulan para aktifis yang berjuang dalam Gerakan Reformasi yang berujung pada lengsernya Presiden Soeharto setelah 32 tahun memerintah. Para aktifis itu lama terpisah dalam kesibukan masing-masing dan kini kembali menyatu untuk melanjutkan perjuangan.
Di era pergerakan mahasiswa era Reformasi mereka berjuang dalam berbagai kelompok mahasiswa yakni Forkot, FKSMJ,Frontjak, FAMRED, GEMPUR, Front Kota, FPPHR, GEMA IPB, KB UI.
Usai reformasi dan tersebar di berbagai daerah, para aktivis itu sepakat kembali bersatu setelah melakukan beberapa pertemuan marathon dan juga Focus Group Discussion (FGD).
“Semua bersepakat untuk berhimpun ke dalam Gerak 98 dan menyatakan sikap seperti dalam pernyataan sikap kami, tegas, Hitam- Putih tidak Abu-Abu dalam positioning politiknya,” ujar salah seorang juru bicara Maxil Munir, mantan aktifis Forkot.
Rapat Umum yang digelar itu rencananya akan dihadiri oleh ratusan orang dari berbagai tempat yang telah sepakat untuk mendukung pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 mendatang. Dalam pertemuan itu akan dibacakan sebuah Mandat Rakyat dan diserahkan kepada Ganjar Pranowo agar diwujudkan dalam kehidupan bernegara.
Ganjar untuk menjawab tantangan Indonesia di masa depan
Mantan aktifis FAMRED, Lukman Hakim mengatakan bahwa tantangan Indonesia yang akan datang, adalah bagaimana mengelola bonus demografi di Indonesia. Jangan sampai bonus demografi menjadi kecelakaan demografi.
“Potensi dan peluang yang dimiliki bangsa Indonesia, sumber daya yang begitu melimpah tentu harus dikelola dengan baik untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Kemampuan mengelola ini lah yang harus dilihat dari pengalaman dan rekam jejak calon pemimpin yang akan datang,” kata Lukman.
Menurutnya, politik itu adalah bagaimana cara pandang melihat persoalan, tantangan dan peluang. Bagaimana cara untuk mengelolanya dengan sentuhan humanis, kecermatan, kecerdasan dan kegesitan bertindak. Kemampuan ini, kata Lukman, ada pada sosok Ganjar karena pengalamannya sebagai wakil rakyat dan sebagai gubernur di Jawa Tengah.
“Bagaimana pengalaman tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengelola Indonesia di masa depan. Memperkuat dan mempercepat ekonomi mandiri, yang merupakan tantangan menghadapi bonus demografi.“
“Seperti yang dilakukan Ganjar sebagai gubernur Jateng, UMKM di Jateng semakin maju semakin modern, dan juga ada pengembangan sumber daya manusia lewat yang namanya SMK boarding school (sekolah gratis berbasis keasramaan) sebagai salah satu jawaban terhadap tantangan yang akan datang, salah satunya bonus demografi,” papar Lukman.