Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, buka suara mengenai pidato Prabowo Subianto yang mengaku sering dikhianati. Menurut Dasco, apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra itu merupakan pesan kepada kader untuk selalu bersikap jujur dan ksatria dalam berpolitik.
"Pak Prabowo mengajarkan kepada kami agar berbesar hati, yang penting kita gak begitu (berkhianat). Ya itu aja," ujar Dasco di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).
Sekedar informasi, saat ini isu mengenai perjanjian antara Anies Baswedan dan Prabowo tengah ramai diperbicangkan. Menurut sejumlah politikus Gerindra, Anies pernah berjanji untuk tidak berhadap dengan Prabowo di pemilihan presiden (pilpres).
Kendati demikian, hal itu dibantah oleh Ketua Timses Anies, Sudirman Said. Menurutnya, perjanjian itu tidak ada sama sekali, namun hanya mengenai perjanjian utang piutang kampanye Pilkada DKI 2027.
Lebih lanjut, menurut Dasco, Prabowo hanya menekankan bahwa dalam politik itu selalu dinamis. Jangakan perjanjian lisan, tertulis saja bisa dikhianati.
"Oleb karena itu, Pak Prabowo selalu mengajarkan kepada kami bahwa politik itu harus mengikuti realita, jangan kemudian kita baper," katanya.
Sebelumnya, Prabowo menekankan pentingnya sikap negarawan dan ksatria dalam berpolitik. Menurutnya, Partai Gerindra hanya mengenal politik yang lurus, tidak berkhianat dan menipu.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di HUT ke-15 Partai Gerindra di kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2). Awalnya, Prabowo menyinggung keputusannya bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meski menjadi rivalnya di Pilpres 2019. Prabowo mengakui keputusannya banyak ditentang, namun itu semata-mata demi kepentingan bangsa.
"Dan kita harus memberi contoh, sifat negarawan, ksatria, sikap yang benar, bahwa ikut politik bersama Gerindra itu adalah politik yang lurus, benar, tidak pernah mau berkhianat, menipu," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, banyak anggapan mengatakan politik itu kotor. Namun, ia dan Gerindra memilih politik bersih dan lurus. Pada kesempatan ini, ia juga mengamini pernyataan publik jika ia kerap dibohongi. Namun demikian, dirinya tak mau ambil pusing, sebab lebih memilih tidak berbohong dan berkhianat.
"Ada yang mengatakan politik itu kotor, silakan. Kita memilih politik bersih dan lurus. Ada yang mengatakan, Prabowo sering dibohongi, dikhianati, tidak ada masalah, yang penting Prabowo tidak bohong dan berkhiatanat," ujarnya.