Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara soal sikap dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang akhirnya mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Padahal Partai Perindo berulangkali menyambangi Partai Gerindra.
Muzani mengatakan, keputusan itu merupakan hak dari Partai Perindo. Dirinya merasa hal itu adalah situasi lumrah yang terjadi di kancah politik.
"Itu keputusan Perindo, kami hormati karena itu adalah keputusan internal partai," kata Muzani di GOR Otista, Jakarta, Sabtu (10/6).
Ia pun menyebut, partainya tidak dapat turut mencampuri kepentingan maupun tindakan dari partai lainnya atau dalam hal ini, Partai Perindo. Terlebih, kedua belah partai belum memiliki kesepakatan apa pun.
"Kami bebas, mau mengambil keputusan apa pun, kan Perindo baru komunikasi dengan kami, belum pernah ada tanda tangan atau segala macam," ujar Muzani.
Sebelumnya diketahui, PDI Perjuangan (PDIP) bekerja sama dengan Partai Perindo untuk memenangkan bakal calon presiden yang diusung, Ganjar Pranowo di pemilu presiden (Pilpres) 2024. Kedua partai telah meneken nota kesepahaman (MoU) bersama saat Ketua Umum DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo datang ke gedung DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengatakan, pihaknya juga terbuka membantu Perindo memenangkan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Ayo, kita bekerja sama memenangkan pemilu ini secara keseluruhan," kata Megawati di DPP PDIP, Jumat (9/6).
Hary Tanoe mengatakan sebelum memutuskan mendukung Ganjar, Perindo terlebih dulu melakukan safari politik dengan beberapa partai lain. Perindo telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Akhirnya, Hary Tanoe memastikan pilihan partainya jatuh kepada PDI Perjuangan untuk bersama-sama menjalin kerja sama dalam memenangkan Ganjar Pranowo.
"Dan pada akhirnya putusan jatuh untuk bermitra kerja sama politik dengan PDI Perjuangan," katanya dalam kesempatan serupa.
Penandatanganan MoU itu dilakukan setelah Megawati bersama jajaran DPP partai dan Hary Tanoe beserta rombongannya melakukan pertemuan tertutup.