Ketua DPP Partai Gerinda Ahmad Riza Patria optimistis Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak akan ditinggalkan para pendukungnya meskipun memilih menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja jilid II.
"Saya sangat optimistis (Prabowo) terus mendapat simpati dari masyarakat," kata Riza kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10).
Menurut Riza, Prabowo sosok negarawan yang berjiwa besar. Publik, kata dia, bakal melihat bahwa keputusan Prabowo membawa Gerindra bergabung dengan koalisi parpol pendukung pemerintah alias Koalisi Indonesia Kerja (KIK) didasari kepentingan bangsa.
"Prabowo dalam sikap dan keputusannya selalu mendahulukan kepentingan negara, kepentingan bangsa, dan kepentingan rakyat. Dia selalu mengalah untuk kepentingan yang lebih besar," ujar Riza.
Riza mencontohkan keputusan Gerindra untuk melepas kursi Ketua MPR kepada politikus Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet). Padahal, ketika itu Gerindra mengusulkan Ahmad Muzani untuk posisi Ketua MPR. "Tapi, untuk kepentingan yang lebih besar kita mengalah," katanya.
Riza mengaku memahami kekecewaan pendukung Prabowo. Namun demikian, menurut dia, hal tersebut wajar dalam sebuah demokrasi. "Wajar saja. Justru itu dinamika yang harus terus biarkan tumbuh. Tidak boleh dilarang. Hambatan-hambatan seperti itu harus kita hadapi dan atasi, bukan kita larang," tutur dia.
Prabowo dikabarkan bakal diplot Presiden Jokowi menduduki kursi Menteri Pertahanan (Menhan). Padahal, Prabowo merupakan rival Jokowi di Pilpres 2019.
Bersama wakilnya Sandiaga Uno, Prabowo ketika itu diusung Koalisi Merah Putih (KMP). Koalisi ini merupakan gabungan empat partai penghuni parlemen yakni Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Demokrat.
Selain KMP, mayoritas dukungan datang dari kaum Islam yang dimotori oleh gerakan Persaudaraan Alumni (PA) 212. Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang hingga hari ini masih berdiam di Arab Saudi juga sempat menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Sandi.