Sandiaga Uno dan Erick Thohir menggelar pertemuan menyusul Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir di Kemang Village, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7).
Berbeda dengan pertemuan Jokowi-Prabowo, Sandi dan Erick enggan pertemuan ini dikaitkan dengan ihwal rekonsiliasi, lantaran keduanya tak merasa terpecah satu sama lain.
"Saya sama Pak Erick enggak ada yang perlu direkonsiliasi karena kami bersahabat. Kami mungkin kemarin berbeda pilihan politik, berbeda selera makan mungkin. Tapi kami sama-sama cinta basket, jadi kalau saya sama Pak Erick enggak ada yang perlu direkonsiliasi. Rekonsiliasi itu kalau ada permusuhan, enggak pernah ada permusuhan di antara kita," katanya Sandi.
Dalam acara yang digagas Gerakan Milenial Indonesia ini, Sandi mengatakan bahwa dirinya dan Erick hanya membahas perihal peluang anak muda dalam menghadapi tantangan ke depan. Dia mengaku tak ada pembahasan perihal politik.
"Ini kan sudah digagas berapa minggu kan ini, dua minggu lebih. Jadi ini acara anak-anak muda dan enggak ada hubungannya sama itu (politik)," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Senada, Erick pun mengatakan, bahwa ia dan Sandi biasa melakukan komunikasi meski tidak bertemu langsung. Sebab, ia dan Sandi sangat memegang adat ketimuran.
"Kalau kontak ya biasa, masa Lebaran enggak Whatsapp-an? Itu hal lumrah lah sebagai manusia, saya rasa kita tetap diikat oleh suatu kebudayaan timur dan adat istiadat yang baik," ujar Erick.
Lebih lanjut, Sandi pun berharap setelah pertemuan ini semua pihak dapat mencontoh apa yang dilakukan Sandi dan Erick, meski berbeda tapi tetap bisa menjaga hubungan baik.
"Kami belum ketemu sama sekali belum ada pembicaraan jadi pengen nyantai-nyantai saja, enggak ada politik karena ini anak-anak muda dan kami satu memang berbeda pilihan pada pilpres yang lalu. Tapi kami punya satu kesamaan yaitu yang penting Indonesia. Jadi ke depan generasi muda bisa menyikapi perbedaan pilihan tapi tidak perlu bermusuhan," ujar Sandi.