Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut partainya punya banyak kesamaan dengan Partai Gerindra. Karena itu, ia mengatakan, Golkar sepakat untuk berkoalisi dengan partai besutan Prabowo Subianto itu di DPR.
"Sama-sama PG. Partai Golkar (dan) Partai Gerindra. Tadi disampaikan Pak Prabowo bahwa kita memiliki banyak kesamaan dan tentu konteks yang kita bicarakan adalah konteks parlemen," ujar Airlangga usai menggelar pertemuan tertutup dengan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (15/10).
Ini merupakan kali ketiga Prabowo bertemu ketua umum parpol pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf atau Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Sebelumnya, Prabowo telah menyambangi kediaman Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Rangkaian pertemuan itu digadang-gadang sebagai safari politik Prabowo untuk memuluskan langkah Gerindra masuk ke gerbong koalisi parpol pendukung pemerintah dan mendudukkan kadernya di Kabinet Kerja jilid II.
Namun demikian, menurut Airlangga, belum ada kepastian terkait jatah kursi menteri bagi Gerindra. "Dalam konteks lain tentu domainnya Pak Jokowi," ujar Airlangga.
Sebelumnya, tenaga ahli Kepresidenan Ali Ngabalin menyebut kader Partai Gerindra dan Demokrat dipastikan masuk dalam kabinet Jokowi. Namun, menurut Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani belum ada pembahasan terkait itu. "Saya tidak tahu, tanya Pak Presiden," ujar Muzani.
Muzani menyebut Gerindra siap membantu Jokowi jika dibutuhkan dalam kabinetnya. "Jika tidak (diberikan kursi menteri), Presiden tak perlu ragu ambil keputusan apa pun. Sebagai partai politik, Gerindra tetap bekerja untuk bangsa dan negara," ujar Muzani.
Sinyal dukungan dari PDI-P
Terpisah, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani menilai safari Prabowo bukan manuver politik demi mendapat kursi menteri di kabinet. Namun demikian, Puan menyebut, Gerindra dibutuhkan pemerintah untuk membangun negara.
"Saya melihatnya bukan manuver, tapi sebuah silahturahmi yang dilakukan oleh partai yang tadinya berseberangan di pemilu (yang) mempunyai komitmen untuk membangun bangsa ini. Negara ini sangat besar. Negara ini harus dibangun bersama-sama secara gotong royong," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
Lebih jauh, Puan mengatakan, wajar saja jika pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan ketua umum parpol KIK dikaitkan dengan kursi menteri. "Jadi, silahturahmi boleh saja dihubungkan dengan kabinet. Bisa juga dilakukan karena memang bersilahturahmi untuk membangun bangsa ini," ujar dia.