Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, memprediksi kelanjutan wacana amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan rencana mengembalikan pemilihan kepala daerah kepada DPRD akan menunggu hasil pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.
Diketahui, pemilihan Ketua Umum Golkar baru akan diputuskan pada gelaran Musyawarah Nasional yang akan berlangsung pada Desember 2019 mendatang. Selain petahana yaitu Airlangga Hartarto, dikabarkan turut maju mencalonkan diri yaitu Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Menurut Ray, apabila Bambang Soesatyo atau Bamsoet yang memenangi pemilihan Ketua Umum Golkar, isu amandemen UUD 1945 dapat dipastikan akan semakin kencang digulirkan. Pasalnya, Bamsoet dianggap salah satu pihak yang paling antusias membahasnya.
“Karena Pak Bambang Soesatyo salah satu tokoh yang terlihat begitu antusias untuk ikut serta mendorong isu amandemen ini dilakukan,” kata Ray Rangkuti dalam sebuah diskusi di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
Sedangkan Airlangga Hartarto, kata dia, potensi menggulirkan wacana amandemen sedikit melemah. Pasalnya, kedua isu yakni amandemen dan pilkada dikembalikan kepada DPRD dianggap tidak dominan pada kubu Airlangga. Namun demikian, lemahnya potensi amandeman bukan berarti hilang sepenuhnya.
"Karena dua isu ini di dalam kubunya Airlangga saya lihat tidak terlalu dominan. Yaitu, isu soal keinginan untuk melakukan amandemen yang berhubungan dengan GBHN atau keinginan untuk mengembalikan kembali pemilihan (kepala daerah) secara tidak langsung melalui DPRD," ujar dia.
"Jadi, sekarang isu amandemen dan pilkada tidak langsung, saya kira pada tingkat tertentu menunggu siapa kira-kira yang akan lolos sebagai ketua umum Partai Golkar pada Desember mendatang.”
Sebelumnya diberitakan, Bamsoet dipastikan maju melawan Airlangga dalam perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar pada Munas yang akan diselenggarakan pada awal Desember 2019.
Kepastian majunya Bamsoet disampaikan oleh ketua tim sukses Bamsoet, Ahmadi Noor Supit. Ia menuturkan, Bamsoet maju karena didukung tiga organisasi sayap partai, yakni FKPPI, Soksi, dan Pemuda Pancasila. Ketiga organisasi sayap ini punya hak suara dalam pemilihan nanti.