close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta
icon caption
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta
Politik
Rabu, 31 Agustus 2022 06:21

Golkar nilai pernyataan Andi Arief soal jegal Anies Baswedan aneh

Golkar mempertanyakan penjegalan seperti apa yang dimaksud.
swipe

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengkritisi pernyataan politikus Partai Demokrat perihal upaya penjegalan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai capres 2024. Menurutnya Doli, apa yang disampaikan Andi sangat aneh, sebab semua partai politik masih memungkinkan untuk mencalonkan siapa saja, tanpa ada yang menghalanginya.

"Sekarang di mana penjegalannya? Pencalonan Pilpres dilakukan definitifnya nanti resmi di KPU. Nah, sejauh ini memungkinkan siapa saja mencalonkan dan dicalonkan," ujar Doli di Gedung DPR, komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8).

Doli mengatakan, aneh apabila Andi Arief menyebut adanya upaya penjegalan Anies di Pilpres 2024. Sebab, sepengetahuan Doli, sudah beberapa partai politik yang telah mencalonkan Anies sebagai capres 2024. 

Begitu pula dengan Partai Demokrat, kata Doli, partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahkan tengah gencar melalui safari politik.

"Jadi tidak adalah ya yang berniat (menjegal). Siapa yang mampu jegal?" ucap Doli.

Doli menegaskan, masing-masing parpol memiliki independensinya untuk menentukan koalisi dan bakal capres dan cawapres yang akan diusung. Menurut dia, tidak ada pihak yang bisa melakukan intervensi mekanisme di masing-masing parpol.

"Ini masing-masing parpol punya independensi sendiri dan masyarakat punya pilihan sendiri dan parpol juga punya kesempatan bangun koalisi dengan yang lain, semua masih sangat terbuka," tutur Doli.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, berpendapat isu menjegal Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai calon presiden (capres) dapat dirasakan gerak-geriknya. Namun, sukar dibuktikan secara kasat mata. 

"Upaya menjegal itu enggak bisa dibuktikan, tapi kita, kan, bisa merasakan gelagat-gelagatnya," ucapa pria yang akrab disapa Ipang itu saat dihubungi Alinea.id, Selasa (30/8).

Menurut Ipang, Anies berpeluang diusung Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Selain itu, dipasangkan dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dia berpendapat, gabungan ketiga parpol dan pasangan ini akan menjadi ancaman serius bagi kandidat lain. Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, misalnya.

"Iya, makanya ada usaha 'menggembosi' koalisi tiga partai ini. Walaupun sebenarnya koalisi tiga partai ini belum ada, tapi upaya untuk ngempesin, supaya 'masuk angin' dari awal, sudah ada sinyalnya," tuturnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan