Para pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) mendesak Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, mundur dari partai. Mereka meminta Amien Rais menyerahkan partai berlambang matahari putih itu kepada generasi penerus.
Desakan tersebut disampaikan melalui surat terbuka. Ada lima pendiri PAN yang tercantum dalam surat, yaitu Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin.
"Barangkali sudah saatnya saudara mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita," demikian tertulis dalam surat tersebut.
Ada lima poin yang menjadi alasan desakan mundur pada Amien Rais diajukan. Pertama, Amien dinilai semakin eksklusif dan tidak menumbuhkan kerukunan bangsa dalam berbagai pernyataan dan sikap politiknya.
Sebagai tokoh reformasi, sikap politik Amien saat ini justru dinilai mengkhianati perjuangannya dulu. Amien, "telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang berapirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia."
Pada poin ketiga, Amien juga dinilai telah menjadikan agama sebagai alat politik meraih kekuasaan.
"Saudara sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dengan menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita."
Di poin terakhir, Amien dinilai berat menyerahkan kepemimpinan PAN ada generasi muda partai. Amien juga justru melakukan manuver politik destruktif bagi masa depan partai.
"Atas dasar pertimbangan semua itu, kami sebagai bagian dari pendiri PAN yang bersama saudara saat itu meyakini prinsip-prinsip yang akan kita perjuangkan bersama, menyampaikan surat terbuka ini sebagai pengingat dari sesama kawan."
Bendahara Umum mundur
Selain desakan agar Amien Rais mundur, Bendahara Umum (Bendum) PAN, Nasrullah, juga dikabarkan mundur dari partai yang saat ini dipimpin Zulkifli Hasan.
Namun Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, pengunduran diri Nasrullah itu baru sebatas rencana.
"Pengunduran diri itu masih rencana, setahu saya suratnya belum sampai kepada Ketua Umum DPP PAN," kata Saleh di Jakarta, Rabu (26/12).
Dia meyakini, Nasrullah tak akan mengundurkan diri sebagai bendahara partai. Saleh mengatakan, Nasrullah merupakan kader terbaik PAN yang memiliki militansi teruji terhadap partai.
"Militansinya sudah teruji, dia sangat dibutuhkan. Kalau pun ada yang dinilai kurang, menurut saya, itu mungkin hanya sebatas sumbatan komunikasi antar sesama pengurus," ujarnya. (Ant)