close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mohamad Guntur Romli. Foto: facebook.com/GunRomli/photos
icon caption
Mohamad Guntur Romli. Foto: facebook.com/GunRomli/photos
Politik
Sabtu, 05 Agustus 2023 18:50

Guntur Romli mundur dari PSI: Kehadiran Prabowo ke PSI jadi penyebabnya

Dia mengaku, tidak pernah diberi tahu, apalagi diberi penjelasan oleh pengurus PSI soal kehadiran Prabowo.
swipe

Mohamad Guntur Romli menyatakan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ini setelah kehadiran Prabowo Subianto di DPP PSI, Rabu, 2 Agustus 2023. 

"Mulai hari ini saya menyatakan ke luar dari PSI, sebagai anggota dan kader PSI. Saya bukan pengurus PSI, tetapi selama ini saya sudah dikenal sebagai politisi PSI karena 2019 saya menjadi Caleg DPR RI dari PSI dan jubir PSI," kata dia dalam surat terbukanya kepada media, Sabtu (5/8).

Dia mengaku, tidak pernah diberi tahu, apalagi diberi penjelasan oleh pengurus PSI soal kehadiran Prabowo. Baik sebelum dan sesudahnya, dirinya hanya bisa membaca dan menonton di media.

"Ada hal yang menganggu hati nurani saya dan idealisme saya dengan kehadiran Prabowo Subianto di DPP PSI, Rabu, 2 Agustus 2023," kata dia.

Menurutnya, rekam jejak tak bisa dihapus, fakta sejarah tak bisa diingkari, keterlibatan Prabowo dengan pelanggaran HAM di masa lalu, penculikan aktivis, beberapa dari mereka tak diketahui nasibnya hingga saat ini, sehingga diberhentikan dari TNI, adalah fakta sejarah yang tak bisa dibantah dan hingga saat ini keluarga aktivis yang dihilangkan itu masih menuntut keadilan sampai saat ini. 

"Saya menghormati Pak Prabowo sebagai menteri di Kabinet Pak Jokowi. Namun saya melihat kinerja Pak Prabowo akan menjadi beban di pemerintahan Pak Jokowi terkait dugaan kegagalan food estate yang di bawah Kemenhan (tetapi sukses di bawah kementrian yang lain) dan pembelian pesawat bekas dari Qatar," papar dia.

Dengan rekam jejak dan kinerjanya itu, dengan segala hormat, tanpa maksud merendahkan Prabowo, menurut pertimbangan rasional dan ideologis, dia haqqul yakin dan percaya Ganjar Pranowo yang layak menjadi penerus Joko Widodo pada 2024.

"Saya tidak sedang melancarkan politik kebencian pada Pak Prabowo. Saya menghormati beliau sebagai sosok manusia dan tokoh politik, tetapi rekam jejak tak bisa dihapus, fakta sejarah tak bisa diingkari," ucap dia.

"Namun alasan yang sebenarnya, saya akhirnya memutuskan keluar dari PSI adalah kehadiran Prabowo di DPP PSI dan "tondo-tondo" koalisi PSI dengan Prabowo itu tanpa dibuka terlebih dahulu ruang diskusi dan perdebatan karena terkait nilai-nilai dan prinsip-prinsip sama-sama kita perjuangkan selama ini," kata dia lagi.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan