Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih berada dalam posisi teratas di survei elektabilitas Lembaga Indikator Politik Indonesia dengan angka 48,55%. Disusul pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (24,17%) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (21,60%).
Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka pada 10 Januari hingga 16 Januari 2024, usai debat ketiga pilpres. Survei melibatkan basis 1.200 orang dari seluruh provinsi Indonesia. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 % dan tingkat kepercayaan 95%.
Meski unggul, namun elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran tak beranjak jauh dibandingkan hasil survei yang dilakukan periode 30 Desember 2023-6 Januari 2024 sebelumnya. Saat itu, elektabilitas pasangan ini berada di kisaran 45,79%.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan pendukung muda bisa menjadi ancaman bagi pasangan Prabowo-Gibran. Gen Z dan milenial disebut sebagai paradoks. Sebab, semakin muda usianya maka semakin kecil penggunaan suara untuk memilih.
Faktor lainnya yang bisa menggerus suara Prabowo-Gibran adalah banyaknya hari libur menjelang pemilu. Yakni, libur Isra Mikraj, Imlek, dan akhir pekan. Kemudian, libur pemungutan suara pada tanggal 14 Februari. Ditambah kemungkinan mengambil cuti pada Senin dan Selasa tanggal 12 dan 14 Februari sebelum pemilu.
Kondisi tersebut membuat mayoritas pemilih Prabowo dari kalangan muda akan terlambat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Sehingga suara Prabowo-Gibran tidak tampak seperti hasil survei. “Kalau misalnya itu terjadi, suara Pak Prabowo harus kita diskon,” ujarnya, dikutip Minggu (21/1).
Menurutnya, Prabowo-Gibran harus mengoptimalkan suara pemilih muda. Pasalnya, pendukung kedua calon lainnya terbilang militan dan cenderung stagnan sehingga bisa dimanfaatkan oleh Prabowo.
Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan secara absolut belum menemukan indikasi satu putaran dalam survei tersebut. Kendati demikian, ada potensi satu putaran dengan suara Prabowo-Gibran yang mendekati 50%.
“Peluang buat Pak Prabowo-Gibbran untuk unggul satu putaran itu terbuka. Tidak tertutup angkanya belum mencapai 51%+1 tapi ada potensi buat satu putaran," katanya.