close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. foto transparency.org
icon caption
Ilustrasi. foto transparency.org
Politik
Selasa, 08 Februari 2022 18:12

Hari Pers Nasional, anggota DPR sentil jurnalisme clickbait

Persaingan di media daring diharapkan tetap memberi kemajuan.
swipe

Anggota Komisi III DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 harus menjadi momentum perbaikan kualitas jurnalisme di tanah air. Menurutnya, di tengah persaingan ketat perusahaan media daring, jurnalisme di tanah air tidak boleh terjebak pada jurnalisme clickbait.

"Jurnalisme clickbait hanyalah mengejar viewer tanpa harus memperhatikan kualitas informasi yang disajikan. Bahkan, jurnalisme clickbait ini terkadang melakukan glorifikasi informasi dengan menyajikan judul sensasional, tanpa cover both side, sehingga bisa menyesatkan publik," ujarnya kepada wartawan, Selasa (8/2/).

Menurut Cucun, wajar jika di tengah persaingan ketat, perusahaan media berlomba-lomba untuk mendapatkan pembaca maupun pendengar terbanyak. Apalagi kehadiran media sosial juga kian membuat sesak pasar informasi yang hadir di tengah publik. Kendati demikian, Cucun berkata, harusnya persaingan tersebut dijawab dengan berlomba menyajikan informasi yang valid, aktual, dan seimbang.

"Namun pada faktanya akhir-akhir ini kita dibanjiri dengan informasi yang bombastis yang terkadang tidak sesuai dengan fakta di lapangan dan cenderung menyesatkan. Dalam momentum HPN hal itu tersebut harus menjadi bahan perenungan bagi insan media di tanah air," kata dia.

Politikus PKB ini menegaskan, fungsi pers di era demokrasi sangat penting dan vital.

Pers menjadi media untuk menggambarkan dinamika publik baik terkait perkembangan pembangunan maupun perkembangan peradaban masyarakat. Pentingnya fungsi tersebut harus diimbangi dengan penyajian hasil jurnalistik yang berkualitas sehingga bisa menjaga kepercayaan publik.

"Kami menilai pers mempunyai peran strategis untuk membawa Indonesia dalam dinamika pembangunan yang konstruktif dan berorientasi pada pembangunan manusia seutuhnya. Peran strategis ini pers ini harus kita jaga bersama," kata Cucun.

Dia menegaskan, di tengah banjirnya informasi yang masuk ke ruang publik, pers Indonesia harus menjadi mercusuar dan panduan bagi masyarakat. 

Menurut Cucun, keberadaan media sosial membuat siapa saja bisa menjadi wartawan yang bisa memproduksi berita jenis apapun. Bahkan, akun-akun anonim pun terkadang mendapat banyak atensi saat mengabarkan berita atau informasi yang bombastis.

"Di sinilah peran pers sebagai mercusuar atau panduan informasi publik. Dengan menyajikan informasi sesuai fakta dan berimbang, maka disinformasi yang mungkin dimunculkan oleh pihak tak bertanggung jawab melalui media sosial akan terbantahkan,” ucapnya.

Terkait dengan kesejahteraan pekerja media, Cucun pun mendesak kepada pemerintah agar terus memperhatikan kesejahteraan pekerja media. Saat ini, menurutnya, kesejahteraan pekerja media masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar karena banyak wartawan yang hidup dengan kesejahteraan ala kadarnya.

"Pemerintah bisa bekerjasama dengan perusahaan media merumuskan perlindungan dan jaminan kesejahteraan hidup bagi para pekerja media. Kami yakin jika kesejahteraan pekerja media baik maka kualitas jurnalisme di tanah air juga akan semakin baik," katanya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan