Pegiat media sosial Hersubeno Arief menjelaskan awal mula mendapatkan kabar Ketua PDI Perjuangan Megawati sakit. Ia menerima informasi tersebut melalui aplikasi WhatsApp dari seorang dokter yang juga temannya.
“Saya memberitakan adanya rumor, kemudian distempel sebagai hoax bahwa Ibu Megawati itu sedang sakit di rumah sakit,” ujar Hersubeno dalam diskusi yang disiarkan secara virtual, Sabtu (18/9).
Ia melanjutkan, yang menjadi soal kemudian ketika ia disebutkan bahwa informasi Megawati koma di ICU Rumah Sakit Pertamina dianggap valid 100%.
“Memang benar adanya bahwa ada dokter yang mengirimkan pesan tersebut. Namun saya tidak sepenuhnya percaya dengan pesan tersebut. Saya tidak akan menyebutkan siapa dokternya, karena itu adalah tanggung jawab saya dan diatur dalam undang-undang, yakni sebagai hak tolak untuk menyebutkan siapa narasumbernya,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengaku tetap melakukan verifikasi pesan tersebut dengan mem-forward pesan sang dokter kepada Wakil Ketua Umum Pengurus Besar (PB) IDI, Adib Khumaidi. Meski demikian, Adib merespons belum mendengar kabar tersebut.
“Alasan saya menanyakannya adalah karena Ibu Megawati adalah figur penting di Indonesia. Jadi, asumsinya menjadi concern para tenaga kedokteran. Karena pernyataan dr Adib tersebut saya memberikan disclaimer bahwa masih saya harus verifikasi,” ujarnya.
“Di saat sedang melakukan proses editing, saya dikirimkan info bahwa Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sudah membantah bahwa Ibu Megawati sakit. Dengan cepat saya tampilkan berita yang saya kutip dari Tempo, dan tidak sempat menambahkan narasi karena sudah sampai proses editing,” jelasnya.
Ia melanjutkan, setelah Megawati muncul dalam Pembukaan Training of Trainer (TOT) Pendidikan Kader Madya PDI-P yang diadakan secara virtual yaitu melalui Zoom, pihaknya kemudian memberi respons lanjutan. "Mendengarkan kabar itu sejak Kamis sore. Ketika kemudian bu Megawati benar-benar muncul dan tayangan itu dimuat oleh akun PDIP, saya langsung meminta tim admin saya untuk membuat tayangan yang namanya breaking news,” lanjutnya.
Ia melanjutkan, pihaknya memuat informasi secara utuh alias tidak ada kalimat yang dikurangi dari Megawati bahwa kondisinya benar-benar. Hal itu, lanjutnya, menjadi pertanggungjawaban FNN untuk menayangkan berita secara proporsional, karena memang ini Megawati sendiri yang langsung menjelaskan kondisinya.
“Jadi, tidak boleh ada alasan tidak percaya bahwa ibu Megawati sehat. Kami juga melihat bahwa secara fisik memang sehat, meskipun setelah bu Megawati tampil, muncul berbagai spekulasi yang menyebutkan bahwa itu forumnya berbeda dan sebagainya," bebernya.
Yang pasti, lanjut Hersubeno, pihaknya sudah mencoba menyampaikan berita itu secara proporsional, karena itu ketika PDIP melaporkan kepada Polda Metro Jaya, ia tidak merespons pertanyaan wartawan.
"Saya tidak mau menjawab karena ini sudah masuk ke ranah jurnalistik. Maka dari itu saya serahkan sepenuhnya kepada pemred dari Forum News Network," jelas Hersubeno.
Terakhir dia menyampaikan, sebenarnya tidak ada pernyataannya bahwa ia menyebarkan hoax. Justru ia memberikan peringatan jangan mengambil kesimpulan sebelum melakukan cross check setiap kali mendapatkan berita.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan DKI Jakarta melaporkan Hersubeno ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut diterima oleh polisi dengan Nomor LP/B/4565/IX/2021/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 15 September 2021.