close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Laporan hoaks periode 18-21 Januari 2019 dipublikasikan pada 25 Januari 2019 oleh Subdit Pengendalian Konten Internet, Kemkominfo. /Pixabay.com
icon caption
Laporan hoaks periode 18-21 Januari 2019 dipublikasikan pada 25 Januari 2019 oleh Subdit Pengendalian Konten Internet, Kemkominfo. /Pixabay.com
Politik
Sabtu, 26 Januari 2019 19:00

Hoaks: Prabowo pesta wine hingga Ma’ruf poligami

Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan isu hoaks periode 18 hingga 21 Januari 2019.
swipe

Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan isu hoaks periode 18 hingga 21 Januari 2019. Laporan ini dipublikasikan pada 25 Januari 2019 oleh Subdit Pengendalian Konten Internet, Kemkominfo.

Sepanjang periode tersebut, ada 21 isu hoaks yang diklarifikasi Kemkominfo dan dilaporkan kepada publik. Dari 21 isu hoaks tersebut, ada sejumlah isu yang menyerang kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Salah satu isu yang menyerang kubu Jokowi-Ma’ruf paling banyak menyerang Ma’ruf. Salah satunya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu diisukan diam-diam berpoligami. Laporan ini disertai tangkapan layar akun Facebook yang menyebar foto Ma’ruf bersama istrinya Wury Estu Handayani.

Kemkominfo mengklarifikasi, Ma’ruf tidak berpoligami. Ma’ruf dan Wury menikah pada 31 Mei 2014. Keduanya menikah dengan status duda dan janda, mereka sama-sama ditinggal meninggal.

Isu hoaks kedua yang menyerang Ma’ruf berasal dari sebuah artikel berjudul “Ma’ruf Amin: Jika Saya Kalah, Umat Islam akan Berdosa dan Masuk Neraka Semua!!” yang disebarkan situs operain.blogspot.com.

“Setelah dilakukan penelusuran, ternyata ditemukan bahwa artikel itu menyadur dan mengubah konteks isi berita yang berasal dari pemberitaan Ma’ruf Amin menilai kalau seluruh warga Jawa Barat akan merasa malu, karena tidak mampu mendukung salah satu tokoh yang memiliki darah Pasundan untuk maju sebagai wakil presiden,” tulis laporan itu.

Sementara itu, ditemukan pula hoaks yang menyerang kubu Prabowo-Sandiaga. Salah satunya, hoaks yang disebar di akun media sosial berupa video yang menampilkan Prabowo tengah merayakan pesta Tahun Baru 2019, dengan keterangan “diajak tes baca Alquran tidak mau malah pesta wine joged hura-hura”.

Hoaks Ma'ruf Amin poligami diam-diam (facebook.com/Penjamin2019).

“Faktanya, video yang disebarkan dalam media sosial itu adalah video saat perayaan kejuaraan pencak silat dunia tahun 2016 di Bali dan bukan acara Tahun Baru 2019,” tulis laporan perihal hoaks tersebut.

Selain berita bohong tadi, beberapa hoaks yang menyerang kubu Prabowo-Sandiaga, yaitu adanya pria bule yang dianggap sebagai konsultan politik Prabowo-Sandiaga saat debat pilpres yang lalu.

Sedangkan hoaks yang menyerang kudu Jokowi-Ma’ruf, antara lain hasil survei Prabowo-Sandiaga dapat persentase tertinggi 67,8% usai Pidato Kebangsaan, jembatan Widang Babat di Tuban yang menjadi program infrastruktur Jokowi ambruk, Wiranto akan melakukan kecurangan terhadap penghitungan suara, Luhut siap cium kaki Prabowo bila mampu jadi presiden, Megawati desak Jokowi pecat anggota TNI yang razia buku berbau PKI, dan Dubes Uni Eropa rapat bersama BPN Prabowo-Sandiaga yang mengindikasikan Jokowi-Ma’ruf kalah.

Hoaks lainnya, menyerang pemerintah, seperti transaksi tol tunia untuk bayar utang ke China, PKI sudah menyebar tapi didiamkan, surat Kemenkes minta biodata tenaga medis dan nonmedis di rumah sakit, dan Menag kasih lampu hijau kepada LGBT.

Selain itu, ada hoaks lainnya, yakni surat kebijakan poligami wajib dari Presiden Tunisia, Ahok keluar dari penjara pada 19 Januari 2019, pencurian mobil memakai garam dan ludah, tugu KB ditutup terpal karena simbol dua jari, tusuk gigi dan kunyit pendeteksi boraks, buka kaca mobil sebelum menyalakan AC akan mengeluarkan racun benzene, lambang PSI sama dengan logo Partai Komunis Italia, dan foto anak perempuan yang dikabarkan hilang.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan