Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Agama (Menag) diharapkan menjalin komunikasi langsung dengan Raja Salman menyusul kebijakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi membuka pelaksanaan ibadah haji 2021.
“Mumpung masih di Ramadan, bulan yang penuh berkah dan sangat dihormati termasuk oleh Kerajaan Saudi, maka penting Menteri Agama untuk segera melakukan lobi tingkat tinggi itu. Bahkan, lebih baik lagi apabila Presiden Joko Widodo berkomunikasi langsung dengan Raja Salman terkait hal tersebut," ujar Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, dalam keterangannya, Selasa (11/5).
Ia mengingatkan, jangan sampai Indonesia hanya memperoleh kuota yang sedikit atau bahkan sama sekali tidak mendapat kuota akibat komunikasi tidak dijalankan dengan baik. "Malaysia saja sudah mengupayakan untuk mendapatkan tambahan kuota dan izin berhaji ketika PM Muhyidin dari Malaysia menyampaikannya ke Raja Salman dan putra Mahkota Muhammad bin Salman,” lanjut Hidayat.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini melanjutkan, meski ibadah haji untuk warga luar Saudi dilaksanakan dengan protokol kesehatan dengan kuota terbatas dan setelah divaksin covid-19, kebijakan pemerintah Arab Saudi ini patut disyukuri.
“Kebijakan ini patut disyukuri bersama. Dan penting bagi pemerintah Indonesia untuk segera melakukan komunikasi dengan pihak Arab Saudi terkait kuota jamaah haji dari Indonesia," lanjutnya.
Menurutnya, sudah selayaknya sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia memperoleh kuota yang layak. "Karena sudah menumpuknya jumlah calon Jemaah Haji, yang akan semakin memanjang daftar antriannya, bila tahun ini kembali Indonesia tidak mendapatkan izin memberangkatkan calon Jemaah Haji,” katanya.
Untuk diketahui, Arab Saudi telah mengumumkan rencananya untuk tetap menggelar ibadah Haji 2021. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyatakan, otoritas kesehatan di dalam negeri terus memantau kondisi kesehatan di tengah pandemi dan mengambil semua tindakan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.