Survei Indikator Politik Indonesia mendapatkan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi sosok tertinggi yang dipilih oleh masyarakat untuk maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ahok memperoleh 19,3% suara dari survei yang dilakukan.
Kemudian disusul Ridwan Kamil dengan perolehan suara 12,3%, Sandiaga Uno 11,7%, Anies Baswedan 10,3%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,2%, Ahmad Sahroni 5,7%, Gibran Rakabuming Raka, dan Heru Budi Hartono 5,1%. Yang belum menjawab 12,5% dan ada nama lain dengan perolehan di bawah 4%.
“Kami tidak kasih pilihan jawaban apapun, siapa calon gubernur menurut preferensi warga DKI Jakarta. Itu ada 12,6% secara spontan menyebut Ahok," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei, Kamis (11/5).
Menurut Burhanuddin, nama Ahok tampak lebih banyak mendapatkan dukungan tetapi masih tidak menonjol. Jika dia tidak ikut Pilkada DKI, maka nama yang populer adalah Ridwan Kamil dan Sandiaga Salahudin Uno.
Burhanudin menjelaskan, alasan nama Ridwan Kamil, Sandiaga, dan AHY cukup menarik minat masyarakat DKI Jakarta karena mereka cukup populer di DKI Jakarta dan seringkali menjadi perbincangan.
Jika ketiga nama itu tidak ikut dalam pertarungan Pilkada DKI Jakarta, kata dia, maka nama yang muncul di masyarakat adalah Ahmad Sahroni dan Heru Budi Hartono.
“Jika nama-nama populer itu tidak ikut bersaing, maka yang menjadi pilihan terbanyak adalah Ahmad Sahroni dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono,” katanya.
Survei Indikator dilakukan pada Februari-Maret 2023 kepada 2060 responden warga DKI Jakarta dengan toleransi margin of error sekitar 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%