Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah diproyeksi bakal dimenangkan secara telak oleh Ganjar Pranowo-Taj Yasin.
Dua calon yang bertanding memperebutkan 27,12 juta pemilih di Jawa Tengah. Kedua pasangan calon tersebut adalah nomor urut 1 Ganjar Pranowo-Taj Yasin melawan nomor urut 2 Sudirman Said-Ida Fauziyah.
Lembaga Survei Indo Barometer merekam hasil penelitian terbaru dalam gelaran pemilihan kepala daerah Jawa Tengah. Sejatinya, Pilgub Jateng yang akan digelar pada 27 Juni 2018 itu hanya menyisakan waktu sekitar sepekan lagi.
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menuturkan, pasangan incumbent Ganjar-Yasin jauh mengungguli Sudirman-Ida.
"Ganjar ini petahana dengan kepuasan tinggi, kesukaan tinggi dan didukung parpol kuat di Jateng," kata dia di Hotel Harris Suites FX Sudirman, Jakarta, Rabu (20/6).
Elektabilitas pasangan Cagub-Cawagub Jawa Tengah menurut survei Indo Barometer.
Dalam survei tersebut, pasangan Ganjar-Yasin meraup elektabilitas sebesar 67,3%. Jauh meninggalkan Sudirman-Ida yang memperoleh tingkat keterpilihan sebesar 21,1%.
Menurut survei itu, Ganjar-Yasin dinilai sosok yang mampu memimpin, jujur dan bersih, intelektual, tegas, berpengalaman dan dekat dengan rakyat dibandingkan Sudirman-Ida.
Responden juga menilai Ganjar-Yasin lebih bisa mengatasi masalah keamanan dan ketertiban, kesehatan, jalan dan jembatan, kemiskinan, pengangguran serta sembako murah.
Tingkat pengenalan pada sosok Ganjar juga lebih tinggi daripada Sudirman Said, yakni 99,5% berbanding 80,9%. Sementara tingkat pengenalan pada Yasin sebesar 74,5% dan Ida 70,9%.
Alasan memilih pasangan calon yang tertinggi adalah kinerja bagus, berpengalaman, untuk melanjutkan program kerja, ingin pemimpin baru serta pasangan dinilai cocok.
Qodari menuturkan pasangan Ganjar-Yasin terlalu kuat di Jawa Tengah, bahkan apabila responden yang belum menjawab sebanyak 11,6% menentukan pilihan pada Sudirman-Ida, Ganjar-Yasin tetap masih unggul.
Ada pun terkait debat calon gubernur dan wakil gubernur, Qodari mengapresiasi KPU Jateng yang mengadakan nonton bareng debat yang diharapkan lebih banyak ditonton oleh masyarakat.
"Jadi agar memilih karena faktor kemampuan, program kerja paling kelihatan di acara debat, KPU sebaiknya mengadakan inisiatif baru agar tingkat nonton besar," ucap dia.
Tingkat popularitas dan akseptabilitas masing-masing calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah versi Indo Barometer.
Sejalan dengan itu, elektabilitas calon presiden yang diukur oleh Indo Barometer juga menunjukkan keunggulan pada kader PDI Perjuangan Joko Widodo.
Survei Indo Barometer mengungkap melalui pertanyaan tertutup secara head-to-head, Jokowi meraih elektabilitas tertinggi 78,4%. Posisi itu jauh meninggalkan tingkat keterpilihan Prabowo Subianto yang hanya meraih 13,1%.
Survei di Jawa Tengah dilakukan di 35 Kabupaten dan Kota pada 7-13 Juni 2018. Metodologi survei ini menggunakan multistage random sampling dengan responden sebanyak 800 pemilih dengan margin eror 3,46% dan tingkat kepercayaan 95%.