Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan dua nama untuk Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, setelah Sandiaga Uno mundur beberapa waktu lalu.
"Untuk Cawagub DKI Jakarta, Insyaallah," kata Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, usai pembekalan calon anggota dewan di Palembang, Sabtu (29/9).
Menurut dia, dalam waktu dekat ini akan muncul dua calon untuk mengisi posisi DKI-2. Mereka adalah Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Keduanya bukan orang baru di jajaran pemimpin eksekutif di daerah.
Syaikhu mengawali karier politik pada 2004 sebagai anggota DPRD Kota Bekasi dari PKS. Belum genap lima tahun alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) ini mencalonkan diri menjadi Wali Kota Bekasi di Pilkada 2008, namun keok oleh pasangan Mochtar Mohammad-Rahmat Effendi.
Setahun berikutnya, ia kembali memperoleh kursi di DPRD Jabar periode 2009-2013. Tak terhenti di situ, ia lalu mencoba peruntungan di Bekasi sebagai calon Wali Kota, mendampingi eks rivalnya, Rahmat Efendi. Keduanya menang dengan perolehan suara 43,87%. Keberhasilan Syaikhu inilah yang mengantarkannya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat (DPW PKS Jabar) pada 2015.
Syaikhu pernah menjajal peruntungan sebagai Calon Gubernur (Cagub) Jabar, namun harus mengaku kalah dari Ridwan Kamil. Ia menjadi pihak yang paling banter menggaungkan kampanye #2019gantipresiden. Bahkan, dalam debat Pilgub Jabar beberapa waktu lalu, ia menggulirkan pernyataan penutup yang berisi ajakan mengganti Presiden, jika ia terpilih sebagai gubernur setempat.
Di luar karier politik, Syaikhu aktif mendirikan Yayasan At Tabiyan dan Yayasan Istiqomah Bina Umat, yang berfokus pada agenda pendidikan Islam. Kiprahnya juga terlihat di lembaga amil zakat Tabung Amanah Umat, serta Dewan pengawas Yayasan Islamic Center IQRO’ Pondokgede.
Sementara, Agung Yulianto merupakan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta. Agung sama-sama mengenyam pendidikan di STAN dan berpengalaman sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Berbeda dengan Syaikhu yang telah lama malang melintang di gelanggang politik, Agung lebih banyak berkecimpung di urusan bisnis.
Sejak 2012 ia telah membidani PT Herba Penawar Alwahida Indonesia (HPAI), perusahaan bisnis jaringan halal di Indonesia yang bergerak dalam usaha produk-produk herbal.
Sumber: Antara