close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Joko Widodo dan Prabowo Subianto bertemu di Stasiun MRT, Lebak Bulus. Pertemuan keduanya pertama kali terjadi setelah Pilpres 2019. Kini, Gerindra santer disebut merapat ke Kabinet Kerja Jilid II./Antara Foto
icon caption
Joko Widodo dan Prabowo Subianto bertemu di Stasiun MRT, Lebak Bulus. Pertemuan keduanya pertama kali terjadi setelah Pilpres 2019. Kini, Gerindra santer disebut merapat ke Kabinet Kerja Jilid II./Antara Foto
Politik
Selasa, 08 Oktober 2019 13:20

Keputusan Gerindra masuk kabinet Jokowi setelah Rakornas partai

Giliran Sufmi Dasco akui ada pembicaraan dengan Jokowi soal menteri Gerindra di kabinet kerja.
swipe

Keputusan Partai Gerindra merapat ke Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, bergantung pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas). Rakornas dilakukan setelah DPP Gerindra melakukan komunikasi dengan pihak istana.

"Nah, untuk pembicaraan masuk atau tidak di kabinet, Partai Gerindra akan memutuskan dalam Rakornas. Rakornas yang akan digelar dalam waktu dekat," kata Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di gedung MPR/DPR, Senayan, Selasa (8/10).

Dasco membenarkan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono. Sebelumnya Poyuono mengatakan, soal menteri Jokowi yang berasal dari Gerindra

Ada tiga nama yang ia sebut pantas untuk membantu Jokowi menjalankan roda pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ke depan. Mereka adalah Waketum Gerindra Edhy Prabowo, Waketum Gerindra Fadli Zon, dan Sandiaga Uno. 

Menurut Poyuono, permintaan kursi menteri untuk ketiganya didasarkan pada pertimbangan posisi Gerindra yang menjadi partai terbesar ketiga di parlemen.

"Saya klarifikasi, bahwa memang ada komunikasi antara pihak pemerintah dengan Partai Gerindra. Waktu rekonsiliasi dan pascarekonsiliasi," ujar Dasco.

Menurut Dasco, Gerindra siap bergabung dalam kabinet Jokowi jika konsep mereka diterima. Konsep yang ditawarkan Gerindra ialah terkait ketahanan pangan dan energi. 

Apabila konsep tersebut diterima, kata dia, selanjutnya dibahas siapa yang akan ditunjuk DPP Gerindra untuk menjadi menteri Jokowi.

"Mungkin sudah disiapkan nama yang bakal jadi menteri. Itu saya tidak tahu persis orang-orangnya, tapi kalau konsepnya diterima itu mungkin sudah," jelas dia.

Masuknya Gerindra dalam gerbong kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin, mendapat tanggapan beragam dari partai di koalisi pendukung Jokowi. 

Ketua DPP PDI P Bidang Pemenangan Pemilu 2019-2024 Bambang Wuryanto mengingatkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar tak melupakan jasa parpol-parpol pengusung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Senada, Sekretaris Jenderal DPP Nasdem Johnny G Plate menyebut kursi menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. Namun, ia mengingatkan agar Jokowi menyusun komposisi menteri berdasarkan asas keadaban politik.

"Keadaban politik harus dijaga, demokrasi kita harus dijaga. Masyarakat jangan dibuat kabur dari kontestasi demokrasi pilpres maupun pileg. Jangan sampai juga dibuat kabur siapa yang menang dan siapa yang kalah. Kita harus jelas siapa yang menang. Yang kalah harus (menerima) secara ksatria," kata Johnny.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan