Salah satu kunci kemenangan pasangan calon (paslon) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin ada pada Jawa Timur. Kedua paslon unggul telak dari lawannya dengan persentase di atas 60%.
Kemenangan Jokowi-Ma'ruf disebut tidak lepas dari jasa putri Presiden RI ke-4, almarhum Abdurrahman Wahid, Zannuba Arrifah Chafsoh, yang akrab dipanggil Yenny Wahid
Jokowi-Ma'ruf menang di Jawa Timur yang berdasarkan hasil real count KPU sebesar 69,35%. Hal ini dinilai cukup mengejutkan, sebab mantan Wali Kota Solo ini tidak mempunyai kedekatan akar rumput dengan masyarakat Jawa Timur.
Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga Suko Widodo menilai, kunci kemenangan adalah bersatunya kiai-kiai kampung di Jawa Timur. Sebaliknya Suko menyebut elite di Jakarta yang mengklaim kemenangan paslon nomor urut 01 di Jatim merupakan hal yang semu.
"Mereka hanya memungut hasil kerja keras, padahal massa akar rumput yang berjuang di lapangan," ujar Suko Widodo pada Sabtu (20/4)
Menurut Suko, salah satu variabel tambahan yang membuat suara pasangan Jokowi-Ma'ruf meningkat adalah solidnya barisan massa akar rumput NU. Di antaranya adalah jaringan kiai kampung, jaringan ibu-ibu majelis taklim dan jaringan Gusdurian.
"Semakin solid setelah Yenny Wahid beberapa kali turun ke Jatim membawa jaringan Gusduriannya," tukas Suko.
Selain Yenny Wahid, juga ada sejumlah tokoh yang sudah memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2014 lalu. Rinciannya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, mantan Gubernur Jatim Soekarwo, mantan Wagub Jatim Saifullah Yusuf.
Hasilnya, ada kekuatan tambahan yang membuat margin kemenangan semakin lebar di Pilpres 2019.
Sementara itu, Yenny Wahid mengatakan kemenangan di Jawa Timur itu milik rakyat Jawa Timur sendiri.
Dia tidak ingin hanya dirinya yang dianggap sebagai faktor penentu kemenangan. Mengingat ada banyak pihak yang berjuang bersama memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Ada Khofifah Indar Parawansa, Gus Ipul, Pakde Karwo, elemen kiai kampung, dan banyak nama lainnya lagi. Mereka-mereka ini semua yang memenangkan," tutur Yenny.
Ketua Sedulur Jokowi Jawa Timur HM Misbahus Salam menyebut faktor Yenny Wahid menjadi salah satu faktor yang menentukan kemenangan.
"Yenny punya pengaruh signifikan. Sebagai putri Gus Dur, tentu membawa magnet tersendiri bagi para kiai dan masyarakat di Jawa Timur," kata pria yang juga wakil Ketua PCNU Jember tersebut.
Untuk diketahui, Gus Dur memang dikenal dekat dengan massa akar rumput NU. Pencetus nama kiai kampung sendiri adalah Gus Dur.
Nama kiai Kampung merujuk pada kiai-kiai di ponpes kecil yang selama ini tidak menjabat dalam struktural. Mengingat di Jawa Timur, populasi kiai kampung ini sangat banyak.
Jaringan Gus Durian dan kiai kampung ini berhasil mendesakkan sejumlah program yang menyentuh hajat hidup orang banyak. Salah satunya adalah penggratisan Jembatan Suramadu.
Meski bukan satu-satunya, faktor lobi Yenny Wahid kepada Jokowi untuk itu cukup penting. Setelah Yenny mendeklarasikan dukungan ke Jokowi, pemerintah akhirnya mengeluarkan keputusan penggratisan jembatan Suramadu.
Yenny sendiri bahkan menggelar acara dua kali di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep yang menghadirkan Jokowi dua kali.
Meski di Madura Jokowi tetap saja kalah, namun penggratisan jembatan Suramadu tersebut bisa menahan margin kekalahan itu tidak seperti 2014 lalu. Banyak kalangan Madura, terutama yang bermigrasi ke Surabaya, merasa diuntungkan dengan keputusan tersebut.