Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), enggan turut campur dalam penentuan penamping calon presiden (capres) Anies Baswedan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dinilai layak menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Kalau Pak AHY ini pasti memiliki kemampuan untuk itu," ucap JK di kediamannya usai menerima kunjungan AHY dan rombongan, Jakarta, pada Senin (15/5) malam.
Lebih jauh, politikus Partai Golkar itu juga meyakini Anies juga berkomitmen dengan janjinya soal cawapres: berasal dari anggota koalisi. Anies diusung sebagai capres dari Koalisi Perubahan, yang beranggotakan Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Pak Anies sudah jelaskan sebaiknya cawapres itu dari anggota koalisi. Itu juga sudah sebenarnya suatu hal yang sudah menjadi bagian daripada kebijakan," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua PKS, Mardani Ali Sera, menyebut AHY paling berpotensi menjadi cawapres Anies. Kendati demikian, Koalisi Perubahan hingga kini masih menggodok beberapa nama lain sebagai calon RI-2.
"Mas AHY, buat saya, sangat top list, ya," katanya dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (13/5).
Mardani berpendapat, ada beberapa hal yang membuat AHY pantas menjadi cawapres Anies. Misalnya, berprestasi, muda, dan memimpin partai politik (parpol).
"Beliau ketua umum partai bawa 54 kursi [DPR], kemudian muda, berprestasi," ujarnya.
Salah satu figur Koalisi Perubahan yang juga masuk bursa cawapres Anies adalah eks Gubernur Jawa Barat sekaligus kader PKS, Ahmad Heryawan (Aher). Adapun dari eksternal adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.