Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto meyakini, Presiden Joko Widodo hendak mewariskan pembangunan Indonesia kepada enam partai pendukung pemerintah, yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Nasdem, PAN, dan PPP.
“Tentu Bapak Presiden (Joko Widodo) ingin keberlanjutan pembangunan ini dikawal enam partai yang sekarang mendukung Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin,” katanya di Senayan, Rabu (3/5).
Menurutnya, salah pembangunan adalah mencegah jebakan menengah atau middle income trap. Secara garis besar, middle income trap adalah istilah yang mengacu pada keadaan ketika sebuah negara berhasil mencapai ke tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.
Dalam Bahasa Indonesia, middle income trap adalah jebakan pendapatan kelas menengah. Istilah ini pertama kali populer setelah setelah dipakai dalam sebuah laporan Bank Dunia yang dirilis pada 2007 berjudul An East Asian Renaissance: Ideas for Economic Growth.
Ia pun tidak ingin seperti Malaysia yang belum lolos kondisi tersebut karena situasi politik yang gonjang-ganjing. Kondisi politik labil, kata Airlangga, karena partai pendukung pemerintah begitu terbatas.
“Jadi salah satu kunci agar middle income trap bisa lolos adalah stabilitasas politik yang stabil,” ujarnya.
Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintahan di Istana Merdeka.
Juru bicara PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, pertemuan ini sebagai silaturahmi Lebaran yang dianggap semakin menguatkan ikatan kebangsaan di antara partai politik dalam bingkai NKRI. Juga akan semakin mendekatkan hati dan pikiran untuk bersama-sama bertekad mewujudkan pelaksanaan pemilu yang luber, jurdil, berkualitas dan berintegritas, serta aman dan bahagia.
"Sebab pemilu adalah jalan demokrasi konstitusional yang harus memberi manfaat untuk kemajuan bangsa," kata Viva Yoga dalam keterangan.