close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi saat menerima purnawirawan TNI-Polri dan legiun veteran Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020)/Foto Setkab RI.
icon caption
Presiden Jokowi saat menerima purnawirawan TNI-Polri dan legiun veteran Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/6/2020)/Foto Setkab RI.
Politik
Sabtu, 31 Oktober 2020 19:32

Jokowi kecam Macron, PKS: Kami apresiasi

PKS harap Jokowi juga sensitif terhadap persoalan dalam negeri seperti UU Ciptaker.
swipe

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons positif pernyataan Presiden Jokowi yang mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron. PKS menilai mantan Wali Kota Solo itu menangkap keresahan umat Islam yang dipicu pernyataan Macron.

"Kami apresiasi sikap Pak Jokowi yang sensitif membaca keresahan masyarakat Indonesia," ujar Juru Bicara Presiden PKS Pipin Sopian dalam keterangannya, Sabtu (31/10).

"Sebagai Presiden dari negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, sudah selayaknya beliau suarakan kemarahan umat Islam Indonesia," imbuhnya.

Dia berharap presiden Jokowi juga sensitif mendengarkan aspirasi masyarakat di dalam negeri, seperti penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

"Semoga di berbagai permasalahan dalam negeri Presiden Jokowi juga bisa lebih sensitif, termasuk mendengarkan aspirasi mayoritas masyarakat Indonesia dengan mengeluarkan Perppu yang mencabut UU Cipta Kerja," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron karena dinilai menghina dan melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

“Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia, di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19,” ucap Presiden Jokowi, usai bertemu dengan sejumlah pemimpin organisasi keagamaan di Indonesia membahas perkembangan dunia, di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (31/10).

Jokowi menilai, kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, dan simbol agama, tidak bisa dibenarkan. Mengaitkan agama dengan terorisme, jelas Presiden, adalah sebuah kesalahan besar.

"Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun,” ucap Presiden.

 

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan