close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) yang disaksikan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) dan Tokoh Senior Partai Golkar Akbar Tanjung, pada pembuka
icon caption
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) yang disaksikan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) dan Tokoh Senior Partai Golkar Akbar Tanjung, pada pembuka
Politik
Rabu, 04 Desember 2019 00:53

Bamsoet mundur, sekjen pastikan tak ada Munas Golkar tandingan

Jokowi menyebut Golkar merupakan representasi perpolitikan Indonesia.
swipe

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, memastikan tidak ada Musyawarah Nasional (Munas) tandingan, yang sebelumnya digadang-gadang bakal digelar oleh kubu Bambang Soesatyo. Ia menyatakan demikian sebagai penegasan komitmen Bamsoet yang sudah mundur dari calon ketua umum Partai Golkar.

Menurut Lodewijk, apabila ada forum lain itu merupakan bagian dari demokrasi, "Enggak ada (Munas tandingan). Kalo ada forum-forum itu bagian dari demokrasi," kata dia di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).

Selain itu, dia memastikan tidak ada lobi mengenai pencopotan jabatan Bamsoet sebagai Ketua MPR. Menurutnya, tidak ada pula indikator yang bisa membuat Bamsoet lengser dari kursinya itu.

Di sisi lain, Lodewijk menegaskan pula bahwa tidak ada ancaman yang dilayangkan kepada Bamsoet, "Masa orang mencalonkan (jadi) ketum terus otomatis berbeda pandangan terus harus dicopot dari jabatan?" kata dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang melihat Munas X Golkar karena menunjukkan sisi persaudaraan dan kerukunan. Pernyataan Jokowi yang demikian disinyalir tak lepas dari dinamika antara Bamsoet dengan Airlangga yang kembali 'sejuk' di detik-detik akhir.

"Jadi saya sekali lagi ingin mengajak kita semuanya untuk memberikan tepuk tangan ke Bapak Bambang Soesatyo," kata Jokowi.

Jokowi menyebut Golkar merupakan representasi perpolitikan Indonesia, sehingga apabila internal Golkar memanas maka bukan tidak mungkin itu akan mempengaruhi situasi politik nasional. Sekalipun perdebatan dalam demokrasi sah-sah saja, bekas Wali Kota Solo itu mengingatkan apabila ada upaya kerukunan, sebaiknya jalan itu yang ditempuh.

"Apalagi kalau Golkar goyang, perpolitikan nasional juga ikut goyang. Golkar panas perpolitikan nasional juga ikut panas. Golkar dingin perpolitikan kita juga ikut dingin," kata Jokowi.

Sebelumnya, Bamsoet menyatakan mundur dari pencalonan calon ketua umum Partai Golkar usai bertemu petahana Airlangga Hartarto bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan, Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie dan politikus senior Golkar Agung Laksono.

"Ketika senior kumpul dan menyampaikan saran dan pendapat, kami yang muda pasti patuh. Itulah cara Golkar menyelesaikan persoalan setajam apa pun," kata Bamsoet.

Bamsoet merupakan salah satu pesaing terkuat Airlangga dalam perebutan kursi ketum pada Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar di Ritz Charlton, Jakarta. Tanpa Bamsoet, besar kemungkinan pemilihan ketum digelar secara aklamasi dengan Airlangga sebagai calon tunggal.

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan