Wakil Presiden Jusuf Kalla membongkar perintah Prabowo Subianto kepada para pendukungnya jelang aksi di Bawaslu 22 Mei 2019.
Saat itu, JK mengaku tengah bertemu dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. JK mengungkapkan dalam pertemuannya, Prabowo memerintahkan pendukungnya untuk menghentikan aksi protes di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
"Waktu saya ketemu, di depan saya beliau (Prabowo) menelepon semua orang-orangnya untuk menghentikan semua aksi massa," kata JK kepada wartawan di Kediaman Wapres Jakarta, Selasa (4/6).
Prabowo juga mengatakan kepada JK akan menjalani proses hukum secara konstitusional ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyatakan ketidakterimaannya terhadap hasil Pemilu 2019.
"Dalam pertemuan itu, Pak Prabowo betul-betul ingin menjalankan proses secara konstitusional, dan akan menjalani proses konstitusi yang baik," ungkap JK
Terkait rencana pertemuan antara Prabowo dan Joko Widodo, sebagai sesama peserta Pilpres 2019, JK mengatakan akan dilakukan setelah Lebaran.
"Pasti mungkin. Nantilah, lagi diusahakan karena beliau (Prabowo) baru pulang dari luar negeri," ujarnya.
Pada 23 Mei, JK melakukan pertemuan dengan Prabowo Subianto dan sejumlah tokoh di hari yang sama.
Usai menerima kedatangan Prabowo, JK menghadiri acara buka puasa bersama PBNU dan mengundang para tokoh agama, tokoh kebangsaan dan ahli hukum tata negara untuk membahas kondisi pascapemilu.
Capres Prabowo Subianto meminta kepada pendemo di Gedung Bawaslu untuk bubar dan kembali ke rumah.
Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengumumkan pernyataan melalui video yang diunggah di media sosial terverifikasi miliknya.
Dia meminta aksi massa yang berlangsung Rabu (22/5) segera diakhiri dan kembali ke rumah masing-masing.
"Saya mohon saudara-saudara kembali ke tempat istirahat masing-masing, hindari tindakan di luar hukum," kata Prabowo dalam video yang disebarkan melalui akun Twitter resminya @Prabowo, yang dilihat pada Rabu (22/5) tengah malam.
Dia meminta aksi damai yang dilakukan para pendukungnya yang masih berlangsung hingga Rabu malam, agar segera diakhiri. (Ant).