Kabar bahwa Anies Baswedan setuju dengan gagasan yang memunculkan Muhaimin Iskandar sebagai pendampingnya untuk maju di Pilpres 2024, membuat Partai Demokrat meradang. Masih panas isu itu berembus, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menggelar pertemuan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Menurut anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, pertemuan akan digelar pukul 16.00 WIB. Dalam pertemuan itu, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai ketua umum Partai dan wakil ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat diagendakan hadir.
"Pukul 16.00 WIB," kata Hinca kepada media, Jumat (1/9).
Hinca tidak spesifik menyebutkan bahwa rapat tersebut terkait dengan kabar terbaru di mana NasDem membentuk poros baru bersama PKB untuk mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Ia hanya mengatakan bahwa Majelis Tinggi memiliki banyak tugas, dan salah satu kewenangannya menentukan capres dan cawapres.
Partai Demokrat, melalui Teuku Rifky yang merupakan sekjen partai tersebut sebelumnya mengungkapkan ke publik bahwa Anies Baswedan telah menyetujui gagasan Nasdem untuk menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
Perkembangan terbaru itu menurut Rifky ia dengar dari juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said pada Rabu kemarin (30/8). Ini membuat Demokrat kecewa berat karena selama ini Demokrat berharap AHY lah yang bisa mendampingi Anies.
Partai Demokrat adalah anggota Koalisi Perubahan bersama Partai Keadilan Sejahtera, dan NasDem. Tiga partai itu kompak mengusung Anies sebagai capres. Sementara PKB berkoalisi dengan Gerindra dengan mengusung capres Prabowo Subianto. Namun, belakangan koalisi pengusung Prabowo bertambah dengan masuknya Golkar dan PAN. Situasi ini membuat peluang Muhaimin Iskandar untuk dicalonkan sebagai cawapres pendamping Prabowo menjadi berat.
Demokrat tarik dukungan ke Anies
Setelah kabar duet Anies-Muhaimin merebak, Partai Demokrat langsung menunjukkan penarikan dukungan terhadap Anies dengan mengeluarkan instruksi mencopot semua baliho bergambar Partai Demokrat yang memampang sosok Anies.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief bahkan bersuara keras di X, sebelumnya Twitter. Ia memposting surat 'komitmen' Anies Baswedan untuk meminta AHY sebagai calon presiden, mendampinginya. Surat tulis tangan dan dibubuhi tanda tangan Anies Baswedan.
Di bawah postingan gambar surat itu, Andi menambahkan keterangan "Surat ini dibuat tanggal 25 Agustus 2023 dan disaksikan oleh dua orang."
"Surat Capres @aniesbaswedan, selama ini kita mengkritik pemimpin yang membohongi rakyat. Akan ada yang lebih dahsyat bohongnya?," cuit Andi Arief.