Politikus Partai Golkar Indra Bambang Utoyo dan Agun Gunandjar Sudarsa memutuskan mundur dari bursa calon ketua umum (caketum) Golkar. Keduanya mengaku memutuskan mundur untuk mengikuti jejak Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Dalam perjalanan sebagai pengurus ini, kami mendapat kenyataan organisasi kok amburadul. Oleh karena itu, kami sepakat menemani Bamsoet maju karena kami berangkat dari organisasi yang sama," kata Indra di Resto Sate Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).
Bamsoet, Agun, dan Indra sama-sama berasal dari Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI). Ketiganya memutuskan maju sebagai penantang Airlangga Hartarto dalam kompetisi memperebutkan kursi Golkar-1.
"Karena kami berangkat dari dasar organisasi yang sama, kami tidak bisa menjelekkan. Karena itu, kami maju semua. Tapi, di buntut mendukung saudara Bamsoet," ujar Indra.
Bamsoet menyatakan mundur dari bursa caketum usai bertemu Airlangga dan sejumlah politikus senior Golkar di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, sore tadi. Menurut Bamsoet, ia memutuskan mundur demi menghormati nasihat para tokoh senior.
Menurut Indra, dalam pertemuan itu, Bamsoet dan Airlangga menyepakati rekonsiliasi menyeluruh. "Katanya tadi sudah rundingan. Jadi, kami percaya Airlangga juga punya itikad yang sama dan berkonsekuensi pada kepengurusan yang dibentuk. Ini kan bisa dibilang munas selesai," ujar Indra.
Senada, Agun mengungkapkan, ia memutuskan mundur dan mengikuti langkah Bamsoet karena tidak ingin Golkar terpecah pascamunas. Namun demikian, ia meminta agar Ketua Umum Golkar yang baru memperbaiki manajemen partai.
Tak lolos syarat administrasi
Jika Bamsoet, Agun, dan Indra memutuskan mundur, bakal caketum Golkar lainnya Ali Yahya justru tersingkir karena tidak memenuhi syarat administrasi.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar Adies Kadir, Ali tidak berhasil mengantongi dukungan tertulis dari 30% pemilik suara.
"Mengkin kurang kesiapan karena terkait persyaratan 30% dukungan. Kalau susah didapat, percuma juga maju. Mungkin itu ya, saya juga kurang tahu," kata Adies dalam konferensi pers di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta.
Adies mengaku belum bisa memastikan apakah para calon yang tidak memenuhi persyaratan ini bisa tetap maju di Munas X Golkar. "Sekarang lagi proses lobi antara timses masing-masing. Apakah ingin lanjut atau ingin mundur," kata dia.
Total ada sembilan kader Golkar yang resmi mendaftarkan diri sebagai bakal caketum. Dengan gugurnya empat kandidat, praktis hanya tinggal lima orang yang berpeluang bertarung memperebutkan kursi Ketum Golkar. Selain Airlangga, bakal caketum yang tersisa ialah Ridwan Hisjam, Achamad Annama, Derek Lopatty, dan Aris Mandji.