close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (tengah) berbincang dengan hakim Mahkamah Konstitusi Arsul Sani (kanan) di sela shalat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Juni 2024. /Foto Instagram @sandiuno
icon caption
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (tengah) berbincang dengan hakim Mahkamah Konstitusi Arsul Sani (kanan) di sela shalat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Juni 2024. /Foto Instagram @sandiuno
Politik
Sabtu, 06 Juli 2024 12:15

Kans Sandiaga di gelanggang Pilgub Jabar

Sandiaga harus bergerak cepat jika serius bertarung di Pilgub Jabar.
swipe

Nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno muncul dalam bursa calon Gubernur Jawa Barat (Jabar). Sandiaga diusulkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai salah satu kandidat yang potensial diusung di Pilgub Jabar 2024. 

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid berharap Sandiaga mau dipinang PKB. Ia mengklaim banyak kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga ingin Sandiaga terjun ke gelanggang pilkada. 

"Mudah mudahan Pak Sandi mau. Nanti dengan siapa wakilnya, kita cari (dari) partai-partai yang ada," ujar Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (4/7) lalu.

Sandiaga bergabung dengan PPP pada Juni 2023 setelah hengkang dari Gerindra. Sebelumnya, Sandi menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Di PPP, Sandi sempat memegang jabatan sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). 

Berbasis hasil Pileg 2024, PKB mengoleksi 13 kursi di DPRD Jabar. Untuk mengusung calon gubernur, parpol atau koalisi parpol harus memiliki toal 15 kursi di DPRD. Untuk mengusung Sandiaga, PKB bisa berkoalisi dengan PPP yang mengantongi 6 kursi di DPRD Jabar. 

"Setelah PKB usulkan Pak Sandi maka PKB punya tanggung jawab membangun koalisi," kata Jazilul.

Analis politik dari Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menilai kans Sandiaga untuk memenangi Pilgub Jabar kecil. Sandiaga harus berhadapan dengan eks Gubernur Jabar Ridwan Kamil (RK) dan politikus Gerindra Dedi Mulyadi. 

Mengantongi surat tugas dari Golkar untuk maju di Pilgub Jabar dan Pilgub DKI, RK saat ini masih gamang menentukan gelanggang politik. Berharap Pilgub Jabar tanpa RK, Gerindra sudah mendeklarasikan dukungan untuk RK di Pilgub DKI. 

"Sebagai Menteri Pariwisata, Sandiaga kurang melekat pada politik di Jawa Barat. Berbeda dengan Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil sudah punya rekam jejak cukup positif di Jawa Barat," ucap Cecep kepada Alinea.id, Kamis (4/7).

Koalisi parpol, kata Cecep, harus bergerak cepat jika serius mengusung Sandiaga di Pilgub 2024. Apalagi, Sandiaga cenderung hanya populer di kalangan pemilih pemula dan pegiat usaha makro kecil menengah (UMKM). Di lain sisi, waktu sosialiasi untuk Sandiga juga terbatas mengingat pendaftaran calon bakal dibuka pada Agustus mendatang. 

"Karena apa? Petahana (RK) punya basis kuat, sementara Dedi Mulyadi sendiri juga punya basis yang relatif kuat di kalangan pedesaan dan pemilih tradisional, kemudian dengan waktu yang tersisa untuk mendongkrak elektabilitasnya," ucap Cecep. 

Survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis belum lama ini menunjukkan RK masih penguasa Jabar. Disimulasikan berdampingan dengan sejumlah tokoh, tingkat keterpilihan RK selalu di atas 50%.  

Pasangan RK-Bima Arya Sugiarto, misalnya, punya elektabilitas sebesar 52,8%. Pesaing mereka, Dedi Mulyadi-Uu Ruzhanul Ulum meraup 36.4%. Terpaut jaduh, Haru Suandharu-Ilham Akbar Habibie hanya punya tingkat keterpilihan 3,3%. 

Kans Sandi, lanjut Cecep, juga bisa serta-merta membesar jika RK lebih memilih Pilgub DKI. Sandiaga lebih berpeluang menang jika berhadapan dengan Dedi. 

"Kalau RK maju di Jakarta, pertarungan di Jawa Barat porosnya lebih imbang. PKB harus cari dukungan partai lain, seperti  dengan PDI-Perjuangan atau PKS," ucap Cecep. 

Peneliti lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengatakan magnet politik Sandiaga belum kuat di Jabar. RK dan Dedi masih jadi tokoh yang paling potensial memenangi Pilgub Jabar. 

"Sementara nama-nama lain, termasuk Sandiaga Uno, masih sangat jauh (elektabilitasnya) dibandingkan dua tokoh itu," ucap Saidiman kepada Alinea.id, Kamis (4/7).

Saidiman sepakat Sandiaga hanya berpeluang menang jika RK tak memilih Pilgub Jabar. Dari sisi elektoral, Dedi belum dominan dan masih bisa ditaklukkan. 

"Sandiaga Uno relatif punya modal popularitas karena sebelumnya pernah maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo (di Pilpres 2019) dan menang di Jawa Barat," ucap Saidiman.

Kepala Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad), Kunto Adi Wibowo menilai Sandiaga perlu berkeringat mendongkrak elektabilitas di Jabar. 

"Tetapi, PKB juga tetap harus mencari koalisi dengan partai lain karena PKB tidak bisa mencalonkan sendiri. Tetap butuh poros koalisi," ucap Kunto kepada Alinea.id. 
 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan