PDI-Perjuangan telah menyatakan Joko Widodo (Jokowi) mengantongi sejumlah nama cawapres potensial, untuk mendampinginya dalam perhelatan Pilpres 2019 mendatang. Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan pengumuman nama cawapres Jokowi hanya tinggal menunggu momentum yang tepat.
"Istilahnya Bu Mega adalah cuaca cerah bagaikan matahari terbit dari ufuk timur. Kalau seperti itu kan sudah sangat dalam, ya. Karena yang kita cari adalah pemimpin yang betul-betul berdedikasi buat bangsa dan negara," katanya di kantor DPP PDIP di Jl Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (11/7).
Menurutnya, sosok pendamping Jokowi merupakan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan teknokrasi dan mampu membangun harapan rakyat.
Hasto mengatakan, banyaknya usulan nama cawapres pendamping Jokowi merupakan sebuah penghargaan luar biasa dari masyarakat. Nama-nama yang masuk pun telah menjadi bahan pertimbangan baik oleh Ketum partai maupun Jokowi. Namun demikian, karena belum ada keputusan nama pendamping Jokowi, masyarakat masih dapat memunculkan nama untuk diusulkan.
"Tahapan selanjutnya, tentu saja pak Presiden akan terus mendengarkan masukan dan terus melakukan pendalaman dari nama-nama tersebut, nantinya pada momentum yang tepat akan kami umumkan," jelasnya.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, PDI-Perjuangan terus melakukan proses dialog dengan partai lain. Dia pun meyakini partai koalisi akan mendukung cawapres pilihan, sebab memiliki komitmen yang sama untuk bangsa dan negara.
Terlebih hal ini juga terjadi pada Pemilu 2014 lalu, saat muncul nama Jusuf Kalla. Meskipun ada nama-nama lain yang dimunculkan sebagai pendamping Jokowi, pada akhirnya semua partai koalisi dapat menerima keputusan Jokowi-JK.
"Jadi kita punya pengalaman panjang di situ. Itulah yang menjadi bekal optimisme kami. Bahwa mereka yang sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi ini akan selalu bersama-sama memberikan dukungan demi kepentingan bangsa dan negara," jelasnya.
Hingga kini partai yang berkomitmen memberikan dukungan kepada Jokowi adalah PDI Perjuangan, Golkar, PPP, NasDem, Hanura, dan ada kemungkinan ditambah dengan PKB. Meski belum menentukan sikap, Hasto meyakini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan mengumumkannya dalam waktu dekat.
"Kalau nanti ditambah PKB, itu sudah mendapatkan kekuatan di atas 50%," katanya.
"Apakah akan memberikan dukungan atau tidak, kami menghormati apapun sikap dari setiap parpol apapun, baik dari PKB, PAN, Gerindra juga PKS," jelasnya.