close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mantan Ketua Umum PSSI dan politisi Partai Golkar La Nyalla Matalitti mengaku kapok mendukung Prabowo dan kini beralih ke Jokowi.
icon caption
Mantan Ketua Umum PSSI dan politisi Partai Golkar La Nyalla Matalitti mengaku kapok mendukung Prabowo dan kini beralih ke Jokowi.
Politik
Sabtu, 13 Oktober 2018 05:13

Kapok dukung Prabowo, kini La Nyalla Matalitti beralih ke Jokowi

Mantan Ketua Umum PSSI dan politisi Partai Golkar La Nyalla Matalitti mengaku kapok mendukung Prabowo dan kini beralih ke Jokowi.
swipe

Mantan Ketua Umum PSSI dan politisi Partai Golkar La Nyalla Matalitti mengaku kapok mendukung Prabowo dan kini beralih ke Jokowi.

Pria bernama lengkap La Nyalla Mahmud Matalitti itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap Prabowo Subianto melalui akun media sosial Facebook. Hingga Sabtu (13/10), video yang diunggahnya telah dikomentari ribuan orang.

"Kenapa saya mendukung Pak Jokowi, yang katanya dulu mendukung Pak Prabowo, sekarang berkhianat dan mendukung Pak Jokowi," kata dia mengawali pernyataan dalam video yang diunggah melalui akun Facebook, Jumat (12/10).

Mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut mengaku telah mendukung Prabowo sejak 2008. Yakni, sejak Prabowo menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2009.

Kemudian, mantan politisi Partai Golkar dan Partai Patriot itu, juga memberikan dukungan penuh pada Prabowo saat maju sebagai Capres bersama Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. 

Saat Prabowo kalah dari Joko Widodo-Jusuf Kalla, La Nyalla tetap mendukung dan menjadi oposisi pemerintah. Dukungan La Nyalla berlangsung hingga tahun 2017.

Pengusaha ini enggan disebut berkhianat kepada Prabowo setelah mengalihkan dukungan kepada Jokowi. Sebab, dia mengaku kadung sakit hati lantaran tak didukung berkali-kali oleh Capres dari Partai Gerindra itu.

"Saya dianggap berkhianat ke Prabowo. Lho, yang berkhianat siapa, saya atau dia? Saya tidak pernah merasa berkhianat. Saya selama ini selalu bela (Prabowo) terus," urainya.

Ketua Umum MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur tersebut mengungkit pencopotan dirinya sebagai Ketum PSSI lantaran menjadi oposisi, mengikuti Prabowo. Namun, justru tidak ada pembelaan dari Prabowo saat dirinya dilengserkan.

Tidak hanya itu, La Nyalla juga mengungkit saat dirinya dijadikan tersangka kasus dugaan korupsi menyelewengkan dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2014 saat ia menjadi pengusaha sebagai pengurus Kadin Jatim. Namun, majelis hakim memvonis bebas La Nyalla, yang digelar 27 Desember 2016.

Setahun kemudian, La Nyala dijanjikan untuk diberi rekomendasi menjadi bakal calon gubernur Jatim. Dia mengaku telah berkeliling Jatim membawa nama Prabowo dan Partai Gerindra.

Bahkan, pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1959 itu mengaku telah menyetor uang mahar sebesar Rp40 miliar untuk mendapatkan rekomendasi sebagai Cagub Jatim. Namun, rekomendasi tak didapatkan dan uang mahar itu pun menguap.

"Saya sudah enggak mau. Saya sudah kapok dukung Prabowo. Sekarang, saya dukung Jokowi, supaya lancar dua periode. Saya berharap pak Jokowi bisa memimpin rakyat Indonesia lebih baik lagi," tegasnya.

Kini, La Nyalla resmi mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari daerah pemilihan Jawa Timur. La Nyalla yang juga ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu mendapat dukungan KTP sebagai syarat pencalonan sebanyak 9.067 KTP sah.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan