close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi penembakan. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi penembakan. Foto Pixabay.
Politik
Jumat, 15 Juli 2022 10:56

Kasus penembakan Brigadir J misterius, harus diusut tuntas

Polri diminta mengusut tuntas kasus baku tembak sesama polisi yang menewaskan Brigadir J.
swipe

Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Junimart Girsang meminta Polri mengusut tuntas kasus baku tembak sesama polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini menilai kasus sangat misterius, dan oleh karena itu perlu diungkap.

"Harus diusut tuntas karena penuh misteri. Ini masalah nyawa dan nama baik institusi Polri dan keluarga besar almarhum Hutabarat," kata Junimart kepada wartawan, Jumat (14/7).

Junimart mengatakan, jika mencermati pemberitaan media massa, maka terlalu cepat menyimpulkan kejadian itu dengan dasar pelecehan. Sehingga, tuturnya, hal ini harus diungkap secara tuntas. 

"Menurut saya terlalu cepat menyimpulkan kejadian itu dengan dasar pelecehan. Pelecehan seksual kah atau pelecehan verbal? Ini harus clear. Beritanya menodongkan pistol, mestinya pengancaman dong, bukan pelecehan," katanya.

Junimart menekankan objektivitas Polri diuji dalam pengusutan kasus ini. Sebab, sesama polisi melakukan aksi saling tembak tanpa alasan yang rasional bisa diterima umum.

"Apakah sesederhana itu masalahnya sehingga terjadi saling menembak? Apakah Bharada E dalam posisi overmatch atau noodweer?," tegas Junimart.

Junimart pun menduga, ada masalah pribadi dalam peristiwa ini. Karena itu, legislator PDIP ini meminta Kabareskrim Polri bisa mengusut tuntas kasus tersebut.

"Saya menduga ada sesuatu yang sifatnya sangat pribadi di balik kejadian ini, something wrong lah. Kabareskrim pasti mampu mengungkap ini secara transparan dengan melibatkan ahli balistik, psikolog dan mencermati sesungguhnya rumah tempat kejadian tersebut peruntukannya apa," ujar Junimart.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), terdapat berbagai kejanggalan yang tidak masuk akal mewarnai proses pengusutan kasus ini.

Beberapa kejanggalan atas peristiwa tersebut antara lain, terdapat disparitas waktu yang cukup lama antara peristiwa dengan pengungkapan ke publik yakni sekitar dua hari; kronologis yang berubah-ubah disampaikan oleh pihak kepolisian; serta ditemukannya luka sayatan pada jenazah Brigadir J di bagian muka.

Selain itu, keluarga yang sempat dilarang melihat kondisi jenazah; CCTV dalam kondisi mati pada saat peristiwa terjadi; keterangan Ketua rukun tetangga (RT) yang menyebutkan tidak mengetahui adanya peristiwa dan proses olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami menilai sejumlah kejanggalan tersebut merupakan indikasi penting kepolisian terkesan menutup-nutupi dan mengaburkan fakta kasus kematian Brigadir J. Terlebih keberadaan Kadiv Propam saat peristiwa terjadi pun tidak jelas. Belum lagi, keterangan mengenai luka tembak antara keterangan Polri dengan keluarga memiliki perbedaan yang signifikan," kata Kontras dalam keterangan pers yang diterima Alinea.id, Kamis (14/7).

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan